Berita Viral

SETAHUN Berlalu Akhirnya Ada Titik Terang, KKB Berencana Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Negoisasinya

Setahun berlalu akhirnya da titik terang terkait pilot Susi Air yang disandera KKB. KKB kini berencana bebaskan Pilot Susi Air tersebut. 

Editor: Liska Rahayu
HO
Bagaimana kabar Pilot Susi Air yang ditahan OPM? Kondisi Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens diungkap oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak.  

Sebulan setelah pernyataan tersebut, nasib Philip ternyata tak kunjung menemukan kemajuan yang lebih baik.

Hal ini pun membuat Selandia Baru mulai bersikap tegas.

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins bahkan menyerukan pembebasan segera.

Ia juga mendesak kepada pihak KKB agar segera melepas Philip.

"Phillip adalah seorang ayah, suami, saudara laki-laki, dan anak yang sangat dicintai," kata Hipkins kepada para wartawan di Auckland, Rabu (9/8/2023).

"Saya ingin mendesak, sekali lagi, mereka yang menahan Phillip untuk segera membebaskannya," tambahnya, dikutip dari AFP.

Hipkins menegaskan, sama sekali tidak ada pembenaran untuk melakukan penyanderaan.

"Semakin lama Phillip ditahan, semakin besar risiko yang dihadapi Phillip dan semakin sulit bagi dia dan keluarganya," jelas dia.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan bahwa tidak ada batasan waktu dalam proses negosiasi karena semua pihak menginginkan agar sang pilot bisa kembali dalam keadaan selamat.

"Untuk (negosiasi pembebasan) pilot kita tidak tergesa-gesa, tentu penuh kehati-hatian dan ketelitian, semua sumber yang didapat di lapangan kita lakukan pendalaman secara cermat," ujarnya di Jayapura, Kamis (7/9/2023).

Fakhiri mengingatkan bahwa sosok Egianus Kogoya dikenal sebagi seorang kriminal yang cukup sadis dengan daftar kejahatan yang panjang.

Saat menyandera Philip, Egianus membunuh seorang anak di Distrik Kuyawage, pada awal Maret 2023.

Karenanya, Fakhiri tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat keamanan dan juga warga sipil.

"Yang paling penting kita melakukan pendekatan supaya tidak ada lagi korban-korban tambahan yang merugikan TNI-Polri maupun masyarakat sipil," kata dia.

Kerap berpindah

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved