Pilpres 2024

PUKUL Kentongan, Megawati Minta Relawan Pantau Kecurangan:Belum Jadi Presiden Udah Intimidasi Rakyat

Pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan orasi yang berapi-api. 

HO
Pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan orasi yang berapi-api.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pada kampanye akbar Ganjar-Mahfud, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan orasi yang berapi-api. 

Ia melontarkan pernyataan terkait kondisi politik Tanah Air yang saat ini yang menurutnya sedang tidak baik-baik. 

Megawati turut membuat atraksi pukul kentungan atau kentongan yang diikuti sejumlah politisi PDIP di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (4/2/2024). 

Kata PDIP pemukulan kentongan ini sebagai tanda kewaspadaan terhadap kecurangan di Pemilu 2024. 

Megawati merasa Pemilu 2024 bakal sarat dengan kecurangan. 

"Bismillahirahmanirahim. Dengan ini saya mengajak seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada, untuk mewujudkan Pemilihan Umum 2024 yang demokratis, jujur, adil dan bermartabat,” kata Megawati di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (3/2/2024).

Ratusan ribu kader PDIP dan relawan Ganjar-Mahfud hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)
Ratusan ribu kader PDIP dan relawan Ganjar-Mahfud hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv) (kompas tv)

“Sebagai bentuk kewaspadaan kita guna melawan segala bentuk money politic dan intimidasi, marilah kita secara simbolis, serentak, memukul 10.000 kentongan, untuk menjaga kewaspadaan nasional kita, untuk negara kita ini tetap berdaulat dan merdeka. Merdeka!"

Presiden RI kelima itu pun mengkritik dugaan politisasi bantuan sosial (bansos) dalam pidatonya. Ia menilai terdapat paslon yang menggunakan 'uang negara' sebelum terpilih.

Di lain sisi, Megawati menyatakan bahwa saat ini kekuasaan hanya digunakan untuk mengintimidasi rakyat.

Ibu dari Ketua DPR RI Puan Maharani itu menyerukan agar rakyat jangan sampai terpecah-belah karena upaya melanggengkan kekuasaan.

"Saya nggak mau kalau sekarang enak-enak aja, nanti nipu-nipu. Siapa yang suka terima bansos? Terima aja, tapi nanti coblosnya jangan goyang, lho. Wong bansos itu uangnya rakyat, lho," kata Megawati.

"Sekarang pertanyaan saya, kalau belum jadi presiden udah intimidasi rakyat, udah pakai uang negara, pemimpin yang benar atau enggak? Bagus apa enggak? Mau milih yang kayak gitu apa enggak?" lanjutnya.

Bansos Cuma Untuk Daerah Padat Penduduk

Pembagian Bansos yang dilakukan Presiden Jokowi mendapatkan sorotan dari sejumlah politisi dan pengamat. 

Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan bahwa pembagian Bansos telah menjadi ajang politik. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved