Berita Kesehatan

Penyebab Batu Ginjal, Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit Batu Ginjal

Berikut artikel kesehatan terkait batu ginjal.Ada beberapa jenis pengobatan atau tindakan medis untuk pasien dengan penyakit batu ginjal. 

|
Editor: Salomo Tarigan
Ilustrasi/Shutterstock
Pemeriksaan Ginjal 

TRIBUN-MEDAN.com - Berikut artikel kesehatan terkait batu ginjal.

Penyakit batu ginjal disebut dengan istilah medis nefrolitiasis.

Penyebab paling banyak hingga mudah munculnya batu ginjal adalah karena kurangnya asupan air yang masuk ke dalam tubuh.

Masalah pada organ ginjal yang disebabkan oleh tingginya kadar zat kimia pembentuk kristal dalam urine, yaitu asam urat, kalsium fosfat dan kalsium oksalat.

Zat-zat ini sulit dihancurkan oleh cairan pada urine

. Apabila terus menumpuk, zat kimia tersebut dapat membentuk kristal yang menyerupai batu.

Penyakit batu ginjal dan saluran kencing menjadi masalah kesehaatan yang cukup populer di Indonesia.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Pasar Sidikalang, 2 Kali Terbakar dalam Sepekan, Ini Kata Kasat Reskrim


Ada beberapa jenis pengobatan atau tindakan medis untuk pasien dengan penyakit batu ginjal


Dokter spesialis Urologi lulusan Universitas Indonesia Prof. Nur Rasyid menyebut ada Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), maupun Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS).


Dokter spesialis di RS Siloam ASRI ini menjelaskan bahwa RIRS merupakan metode minimal invasif yang telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah batu ginjal


"Pengobatan dengan metode RIRS dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi kecil dari saluran kemih bawah (kandung kemih) lalu naik ke saluran kemih bagian atas kemudian ke saluran di dalam ginjal, alat ini bisa mencapai semua saluran di ginjal karena fleksibel," tutur dia dalam keterangan tertulis, Senin (29/01).


Adapun manfaat Metode RIRS adalah dapat melakukan diagnosis sekaligus tindakan pengobatan kelainan di saluran kencing mulai ureter hingga ke ginjal. 


"Singkatnya, metode RIRS menjadi metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan pada batu ginjal dengan satu prosedur tindakan," ujar Prof. Nur Rasyid.


Ketika seorang pasien memilih untuk menggunakan metode RIRS maka waktu pemulihan pasien menjadi lebih singkat, nyeri yang berkurang dan risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah terbuka.


Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mencapai lokasi sulit dijangkau dalam saluran kemih atas dan ginjal dengan presisi tinggi.


Persiapan Sebelum Melakukan Metode RIRS


Prof. Nur Rasyid memaparkan, sebelum melakukan metode ini, pastikan pasien sudah menjalani laboratorium apakah mengalami infeksi, apabila diperlukan maka harus diobati infeksinya terlebih dahulu dan toleransi operasi untuk memastikan aman selama prosedur. 


Dengan CT Scan dipastikan lokasi, ukuran dan kekerasan batu pada Ginjal dan saluran kemih lainnya.


Perkiraan waktu yang diperlukan adalah kurang dari atau maksimal 2 jam guna menghindari risiko terjadinya komplikasi seperti sepsis atau pengaruh panas dari Laser yang berlebihan. 


Penting bagi pasien untuk tetap melakukan konsultasi ke dokter urologi setelah menjalani RIRS. Meskipun RIRS bisa berhasil dalam menghilangkan batu ginjal, tetapi pemantauan dan perawatan setelah prosedur juga menjadi penting. 


Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan Batu Ginjal


Dokter peraih Best Poster Presentation in WCE (World Congress EndoUrology) 2010 di Barcelona ini memberikan beberapa tips menjalani pola hidup sehat dalam mencegah terjadinya sakit batu ginjal


Pertama, minum air yang cukup: Salah satu penyebab utama batu ginjal adalah dehidrasi. Minumlah air yang cukup setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Ini akan membantu melarutkan mineral dan mencegah pembentukan batu ginjal yang baru.


Kedua Batasi konsumsi garam: Makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Batasi konsumsi makanan olahan tinggi garam dan hindari menambahkan garam berlebih ke dalam makanan.


Ketiga, Kurangi konsumsi makanan tinggi oksalat: Makanan seperti bayam, bit, cokelat, dan teh hitam mengandung zat yang disebut oksalat yang dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal. Kurangi konsumsi makanan ini, terutama jika memiliki riwayat batu ginjal.


Keempat, Konsumsi makanan kaya serat: Makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal. Serat membantu mengikat zat-zat yang dapat membentuk batu ginjal dalam sistem pencernaan dan memastikan pengeluaran mereka dari tubuh.


Kelima, olahraga teratur: Berolahraga secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan umum, termasuk kesehatan ginjal.

Melalui olahraga, dapat menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyebab batu ginjal, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.


Selain itu, menjalani pola hidup sehat dengan mengatur diet dan melakukan olahraga teratur juga sangat penting dalam mencegah terjadinya sakit batu ginjal.


 Dengan kombinasi antara peralatan medis yang tepat dan pola hidup sehat, dapat menjaga kesehatan ginjal dengan baik.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: TribunSolo.com/Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved