Simalungun Terkini
Diimingi Kontrak 3 Bulan di Perusahaan Es Krim KEK Sei Mangkei, Para Pelamar Kerja Diminta Rp 2 Juta
niat hati mendapatkan pekerjaan, mereka justru merasa ditipu oleh sebuah perusahaan vendor yang menjalin kemitraan dengan perusahaan es krim .
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Nasib apes dialami oleh beberapa pencari kerja di Kota Tebingtinggi. Pasalnya, niat hati mendapatkan pekerjaan, mereka justru merasa ditipu oleh sebuah perusahaan vendor yang menjalin kemitraan dengan perusahaan es krim di KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun.
Para pencari kerja yang mengajukan lamaran harus menyepakati untuk memberikan uang sejumlah Rp 2 juta, agar mereka mendapat kontrak selama 3 bulan.
Mengingat sulitnya mendapatkan pekerjaan, dengan berat hati mereka pun menerimanya.
"Kami mulai masuk kerja tanggal 14 November 2023, kemudian melakukan Medical Check Up pada 16 November 2023. Kami serahkan uang admin sebesar Rp 2 juta pada tanggal 8 Desember 2023," ujar Aga, satu dari sekian pelamar.
Parahnya menurut Aga, tak cuma menyetor uang sebesar Rp 2 juta sesuai permintaan vendor untuk melengkapi administrasi. Proses medical check up yang biasanya ditanggung perusahaan, kali ini justru ditanggung para pencari kerja sendiri.
"Ada 5 orang Tebingtinggi dan 4 orang Siantar. Ini jumlah yang fix. Gak tahu kalau ada yang lain. Ya sama, kami semua ini pun harus ngasih uang juga," sambungnya.
Hanya sebulan bekerja, hubungan mereka pun diputus oleh vendor bernama PT Macan Sejahtera Cahaya. Mereka yang tadinya bekerja sebagai Marchandising Display (MD) di perusahaan es krim bermerk Aice (PT Aice Sumatera Industry) merasa heran.
Uang yang sudah mereka beri, menurut Aga, tak sebanding dengan apa yang dijanjikan. Alih-alih merasa perusahaan memberikan kesempatan di awal, ternyata datang mengakali mereka di akhir.
"Kontrak katanya 3 bulan, tapi sekarang sudah sebulan di-cut off. Pembicaraan kami lakukan dengan manajemen katanya uang kembali separuh tapi itu gak jelas juga," kata Aga.
Aga dan teman-temannya lainnya pun bingung harus minta tolong kemana. Mereka merasa sudah dizalimi. Apalagi dengan keterbatasan dana sebagai pencari kerja untuk menuntut ini ke pengadilan.
Adapun pihak perusahaan PT Aice Sumatera Industry, Albert V Pardede yang dikonfirmasi reporter mengatakan bahwa mereka tidak tahu menahu apa yang dilakukan vendor kepada para karyawan sebelumnya.
Namun ia mengaku pihak perusahaan akan memprioritaskan para pekerja di kesempatan yang akan datang.
"Proyek pekerjaan itu telah selesai, Pak. Karena tugas mereka marchandise. Untuk uang admin kami tidak tahu, pak," katanya.
Disnaker Dalami Vendor KEK Sei Mangkei yang tak punya Integritas
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Simalungun, Riando Purba mengaku sering mendengar kabar adanya pengutipan uang oleh perusahaan vendor tenaga kerja. Namun belum ada isu yang mencuat ke permukaan.
Informasi seperti apa yang terjadi di PT Aice Sumatera Industry ini akan mereka dalami dengan tim. Mereka tak ingin ada perusahaan vendor yang tak memiliki integritas dan profesional beraktivitas di bumi Simalungun.
"Memang hal-hal seperti ini sering kita dengar. Baru ini ada pencari kerja yang ngaku dilakukan seperti ini. Dan saya dan tim akan tindaklanjuti," katanya.
(alj/tribun-medan.com)
Perusahaan Es Krim KEK Sei Mangkei
KEK Sei Mangkei
Simalungun
pelamar kerja diminta Rp 2 juta
pelamar kerja
| Sosok Tuan Raimbang Sinaga yang Sedang Ditelaah untuk Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Bupati Simalungun Minta Antardesa Jalin Kerjasama Potensi Daerah, Tak Melulu ke Pemkab |
|
|---|
| BKPSDM Bantah Keluarkan Surat Mutasi untuk Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Simalungun |
|
|---|
| Inspektorat Beri Sanksi 2 Camat di Simalungun, Kedapatan Bolos Kantor saat Sidak Bupati |
|
|---|
| Rumah Pendeta di Simalungun Dibobol Maling, Pelaku Sempat Kabur Sebulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/KEK-Sei-Mangkei-1.jpg)