AKHIRNYA KSAD Jenderal TNI Maruli Buka-bukaan Tanggapi Dugaan Aparat Bekingi Tambang Ilegal

Isu tambang ilegal di Indonesia yang diduga dibeking aparat dan pejabat mendapat tanggapan serius dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI

Editor: Salomo Tarigan
Dispenad
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak 

TRIBUN-MEDAN.com - Isu tambang ilegal di Indonesia yang diduga dibeking aparat dan pejabat mendapat tanggapan serius dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Masalah tambang ilegal sebelumnya diungkap Mahdud MD saat debat Cawapres beberapa waktu lalu.

Mahfud mengatakan, tambang ilegal tersebut disebut dibeking aparat dan pejabat.

Maruli pun menanggapi pertanyaan wartawan soal pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD perihal adanya dugaan aparat menjadi beking atau melindungi tambang ilegal saat debat cawapres.


Menurut Maruli saat ini aparat khususnya di TNI AD tidak seberani dahulu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut.


Hal tersebut disampaikannya usai bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan media massa di Markas Besar TNI AD Jakarta Pusat pada Senin (22/1/2024).


"Aparat bisa juga aparatur sipil. Belum lengkap itu. Jadi kita sulit juga di zaman sekarang ini. Terus terang saja ini, kalau misalnya kita begitu-begitu, masuk video kita takut sekarang. Jadi nggak seberani itu lagi kita," kata Maruli.


Ia juga merujuk pada fenomena di sejumlah negara maju di mana sanksi-sanksi berat diberlakukan untuk menegakkan hukum.


Saat ini, kata dia, institusi TNI AD sendiri sudah memberlakukan pola yang sama.


"Kalau kita bermain-main dengan tambang menjaga-menjaga, difoto, saya yakin responsnya cepat ini," kata dia.


"Jadi yang saya bilang itu, aparat itu yang mana? Karena yang punya kewenangan itu kan sebetulnya dari Kementerian yang memberikan secaea hukum, secara legalitas, kami itu nggak tahu sebetulnya," sambung dia.


Untuk itu, ia mempersilakan dugaan tersebut dilaporkan ke pihaknya.


"Tapi kalau itu ada arah indikasi ke sana, silakan dilaporkan. Saya kira laporan seperti ini, ada masa sekitar berapa tahun yang lalu tentara ikut dalam penambangan-penambangan ini, itu banyak yang dicabut jabatannya. Anggota-anggota juga banyak," kata dia.


"Sehingga menurut apa yang kita dapatkan informasi sekarang ini, sangat drastis menurun untuk yang mengurus-mengurus hal tersebut," sambung dia.


Diberitakan sebelumnya calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyinggung kasus-kasus tambang ilegal di Indonesia dapat terjadi, lantaran dibeking aparat dan pejabat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved