Breaking News

Berita Viral

SEBELUM Mutilasi Keponakan di Boltim Demi Emas, Ternyata Tante Arnita Ketahuan Curi Baju Tetangga

Sebelum bunuh dan mutilasi keponakannya di Boltim Sulawesi Utara, ternyata tante Arnita Mamonto pernah ketahuan curi baju tetangganya

KOLASE/TRIBUN MEDAN
SEBELUM Mutilasi Keponakan di Boltim Demi Emas, Ternyata Tante Arnita Pernah Curi Baju Tetangga 

TRIBUN-MEDAN.COM – Sebelum bunuh dan mutilasi keponakannya di Boltim Sulawesi Utara, ternyata tante Arnita Mamonto pernah ketahuan curi baju tetangganya.

Terkuak, ternyata sebelum kejadian keji sang tante bernama Arnita Mamonto mutilasi keponakannya berusia 8 tahun, ia ketahuan pernah curi pakaian tetangga.

Setelah kedapatan pernah mencuri pakaian tetangganya, kini tante Arnita Mamonto bikin geger setelah membunuh dan mutilasi keponakannya berinisial TAM.

Ia tega membunuh dan memutilasi keponakannya demi mengambil emas yang dipakai.

Setelahnya, ia menjual emas yang dipakai keponakannya dengan harga Rp3,6 juta.

Demi emas yang menempel ditubuh bocah berusia 8 tahun, seorang tante tega membunuh keponakannya.

Bocah malang yang menjadi korban pembunuhan tantenya itu adalah Tilfa Azahra Mokoagow atau TAM.

Sementara sang tante yang juga merupakan pelaku pembunuhan TAM itu adalah Arnita Mamonto atau AM (24).

Terungkap sosok pelaku pembunuh bocah perempuan berusia 8 tahun atas nama Tilfa Azahra Mokoagow (TAM) yang ditemukan tewas mengenaskan di kebun kelapa milik warga di Desa Tutuyan III, Kabupaten Bolaang Monggondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). (Tribunmanado)
Terungkap sosok pelaku pembunuh bocah perempuan berusia 8 tahun atas nama Tilfa Azahra Mokoagow (TAM) yang ditemukan tewas mengenaskan di kebun kelapa milik warga di Desa Tutuyan III, Kabupaten Bolaang Monggondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). (Tribunmanado) (Tribun manado)

AM tergoda merampas perhiasan emas yang kerap dipakai TAM hingga membuat bocah berusia 8 tahun itu harus kehilangan nyawa.

Tubuh Tilfa Azahra Mokoagow (8) yang tidak bernyawa lalu dibuang di kebun kelapa milik warga.

Kondisi jasad Tilfa sempat membuat petugas medis RS Bhayangkara Manado yang mengautopsinya sempat menangis pada Jumat (19/1/2024).

"Jujur saya nangis lihat kondisi jenazahnya. Kok ada orang tega melakukan hal seperti itu pada anak kecil," ungkap salah satu tenaga medis wanita di RS Bhayangkara Manado dikutip TribunJakarta dari TribunManado.

Ia mengatakan selama bertugas sebagai tenaga medis di RS Bhayangkara Manado, baru kali ini dirinya melihat kekejaman seperti itu.

"Saya marah sekaligus sedih. Karena ini anak masih kecil," ungkapnya.

Petugas medis berharap keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan melalui semua ini.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved