Ramadhan 2024
Berikut 4 Tradisi jelang Puasa Ramadan yang Sering Dilakukan di Medan
Bulan suci Ramadan kurang dari 2 bulan lagi, dan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com – Bulan suci Ramadan kurang dari 2 bulan lagi, dan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan menyambut datangnya bulan yang penuh berkah ini.
Di Sumatera Utara, khususnya di kota Medan, terdapat beragam tradisi dan kegiatan menarik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Lantas Apa saja tradisi menyambut bulan suci ramadan yang ada di Medan? Simak Berikut Ini.
Ziarah ke Makam
Ziarah ke makam merupakan salah satu tradisi yang dilakukan banyak umat Muslim sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Tujuannya adalah untuk mengingat kematian dan kehidupan akhirat.
Mandi Pangir
Mandi Pangir adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mandi Pangir merupakan tradisi yang sudah turun temurun.
Mandi Pangir menggunakan wewangian seperti daun pandan, daun jeruk purut, serai, pinang, dan dedaunan lainnya.
Cara mandi pangir adalah dengan merebus pangir, setelah itu air rebusannya digunakan untuk mandi.
Biasanya, mandi pangir dilakukan pada malam menjelang Ramadan dan dilakukan secara beramai-ramai di pemandian. Namun, kini sudah banyak orang yang melakukan mandi pangir di rumah.
Pawai Obor
Pawai obor adalah arak-arakan orang-orang yang membawa obor bambu yang menyala. Tradisi ini sering diadakan pada malam sebelum bulan suci Ramadhan, dan dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam persiapan menyambut bulan penuh berkah.
Tradisi pawai obor ini juga sering digunakan sebagai sarana untuk mempererat ikatan dan kekompakan masyarakat. Peserta pawai obor berjalan dengan membawa ratusan obor sambil melantunkan shalawat.
Punggahan
Punggahan sendiri berasal dari kata punggahan (bahasa jawa) yang berarti naik. Maksudnya bahwa memasuki bulan Ramadan perlu disambut dengan iman yang harus lebih ditingkatkan lagi.
Biasanya punggahan ini dilakukan dirumah dengan mengundang tetangga sekitar dan kyai untuk memimpin pembacaan tahlil dan doa, atau bisa juga dilakukan di masjid atau musala. Bertujuan untuk mengingatkan para umat muslim bahwa Ramadan akan tiba, dan juga mengirim doa pada orang orang yang telah meninggal dunia.
Hidangan yang harus ada saat punggahan yaitu nasi kluban, bubur nasi dan menu wajib pada tumpeng ada apem, pisang dan ketan.
Dari beberapa tradisi tersebut diketahui betapa kaya kearifan lokal di Sumatera Utara. Selamat menyambut bulan suci Ramadan.
(cr30/tribun-medan.com)
| Perkumpulan Sinar Buddha Indonesia Sumut Gelar Buka Puasa Bersama 157 Anak Panti Asuhan |
|
|---|
| Berita Foto: Belanja Baju Lebaran Bersama Gerakan Istiqomah Sadaqoh, 42 Anak Yatim Piatu Bergembira |
|
|---|
| Berita Foto: COCOK Jadi Menu Berbuka Puasa, Ini Lokasi Berburu Serabi di Kota Medan |
|
|---|
| Viral di Medsos, Semangka Upin Ipin yang Dibuat Mahasiswa Ini Jadi Takjil Paling Diburu Warga Medan |
|
|---|
| Berikut 5 Minuman Legendaris di Kota Medan yang Cocok untuk Berbuka Puasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jadwal-puasa-Ramadhan-2024_Ramadan_.jpg)