Berita Viral
PILU Tangis Fitri Anak Baliah Pengemis yang Viral, Dibully di Sekolah, Keluarga Larang Datang ke TV
Pilu tangis Fitri, anak pengemis wanita yang viral di media sosial dengan jargon "aa kasian aa". Usai ibunya viral di media sosial, kini Fitri enggan
TRIBUN-MEDAN.com - Pilu tangis Fitri, anak pengemis wanita yang viral di media sosial dengan jargon "aa kasian aa".
Usai ibunya viral di media sosial, kini Fitri enggan sekolah karena jadi korban bully.
Bahkan pihak keluarga pun telah melarang Baliah ketika ada tawaran datang ke stasiun televisi.
Seperti diketahui, belakangan ini pengemis di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat tersebut memang menjadi buah bibir di media sosial.
Aksi mengemisnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) tengah ramai menjadi perbincangan.
Pengemis Baliah menjadi perbincangan bahkan jadi candaan satu Indonesia karena aksinya saat mengemis.
Bahkan tak sedikit khalayak di media sosial membuat parodi gaya mengemis Baliah yang khas.
Saat publik di media sosial merasa terhibur dengan parodi mengemis tersebut, Fitri anak Baliah justru merasakan sebaliknya.
Anak tunggal Baliah si pengemis viral, Fitri, justru merasakan kepiluan.
Pasalnya, Fitri sempat ogah bersekolah lantaran diolok-olok oleh temannya.
Hal itulah yang membuat pribadi Fitri berubah dari yang awalnya ceria, menjadi lesu.
Kabar tersebut terungkap setelah Fitri didatangi oleh para konten kreator media sosial, belum lama ini.
YouTuber serta konten kreator Donny Ramadhan, Faisal Soh, dan Rivan belum lama ini mendatangi rumah pengemis viral Baliah tersebut.
Diketahui Baliah tinggal di Desa Ciasihan, Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Ketika ditanya oleh konten kreator Donny Ramadhan, Fitri sedih setelah ibunya viral.
Bocah berusia 11 tahun tersebut tidak suka ibunya dijadikan bahan bercandaan.
Apalagi Fitri pun menjadi sasaran ejekan temannya di sekolah.
Hal itulah yang membuat Fitri akhirnya mogok sekolah.
Fitri yang masih duduk di kelas 5 SD itu pun menitipkan pesan menohok untuk netizen di media sosial.
Dia meminta agar publik tidak memparodikan lagi gaya sang ibu ketika mengemis.
"Pas kemarin viral ada yang olok-olok?" tanya Donny Ramadhan di TikTok @donnyrapu seperti dilansir dari TribunJatim.com, Jumat (19/1/2024).
"Ada," kata Fitri.
"Orang-orang tahu ibunya, 'A kasihan a', kamu senang enggak digituin?" tanya Donny Ramadhan.
"Enggak, enggak," jawab Fitri lesu.
"Aku mau kasih tahu ke orang-orang, stop jadi becandaan kayak gitu."
"Karena Fitri, anaknya (Baliah) enggak mau digituin," ujar Donny Ramadhan mewakili Fitri.
Melihat Fitri lesu, Donny Ramadhan dan rekannya pun menghiburnya dengan sederet hadiah dari para konten kreator.
Yaitu berupa tas hingga perlengkapan sekolah, mulai dari sepatu bahkan sepeda baru.
Tak hanya Fitri yang merasa sedih karena Baliah menjadi bahan ejekan di media sosial.
Keluarga Baliah pun ikut nelangsa karena pengemis tersebut kini menjadi bahan parodi.
"Sebagai keluarga saya merasa sakit kayak bahan candaan, ejekan gitu."
"Bukan apa-apa ya, dia punya anak, nanti jadi bahan ejekan," kata keluarga Baliah.
Adapun perihal aksi Baliah mengemis, keluarga mengaku sering melarangnya.
Namun hal itu tetap dilakukan Baliah hingga akhirnya viral.
"Sudah sering bilangin, 'Bibi jangan kayak gitu (mengemisnya)'," ungkap keluarga Baliah.
Padahal selama ini, perekonomian Baliah dibantu sang suami, Ropik.
Meski tunarungu, Ropik nyatanya disebut masih kerap bekerja serabutan.
"(Suaminya Baliah) kerja serabutan kalau ada yang nyuruh," ungkap keluarga sang pengemis.
Kendati begitu, keluarga bersyukur setelah Baliah tenar.
Namun keluarga tak mengizinkan jika Baliah diundang di televisi atau podcast.
Keluarga menolak lantaran khawatir ketenarannya malah jadi hal negatif.
"Buat tenar di TV saya enggak ngizinin, buat apa?" tegas keluarga Baliah.
Hasil Ngemis Dicuri Orang Lain
Sebelumnya Baliah menceritakan cerita pilu mengenai perilaku orang lain terhadapnya.
Baliah bercerita, hasilnya mengemis pernah raib digondol orang.
"Sudah (pernah) diambil uangnya dulu, (jumlahnya) enggak tahu, ada yang curi," ujarnya.
Selain uangnya yang raib digondol orang, Baliah juga pernah disiram hingga diusir.
Peristiwa ini terjadi ketika Baliah mengemis di sekitar Curug Cigamea yang masih berada di dalam kawasan TNGHS.
"Disiram air dua ember di Curug Cigamea, dimarahin bapak-bapak, pindah ke bedeng (lokasi saat ini)," tuturnya.
Dengan kondisinya yang mengalami gangguan mental, Baliah saat itu hanya bisa pasrah dan tidak berbuat apa-apa.
Adapun selama ini Baliah menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ia tinggal bertiga bersama suaminya dan anak semata wayang mereka yang duduk di bangku kelas 5 SD.
Suami Baliah, Ropik adalah seorang tunarungu sehingga kesulitan berbicara.
"Enggak bisa ngomong," ujar Baliah.
Sehari-hari, uang yang didapatkan Baliah dari hasil mengemis dia belikan untuk kebutuhan anak hingga makan.
"Anak jajan Rp10 ribu, beli voucher WiFi Rp4 ribu," kata Baliah merinci.
Belum lagi, Baliah harus merogoh kocek untuk ojek yang ditumpangi menuju ke lokasi mengemis.
Jika mendapatkan penghasilan sebesar Rp100.000, Baliah hanya mengantongi Rp16.000 untuk dipakai membeli beras.
"Sisanya buat beli beras," jelas Baliah.
(*/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
| Kabar Gembira Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta yang Menunggak, Cukup Registrasi Ulang |
|
|---|
| KRONOLOGI Wanita Muda di Sleman Tewas Dengan Luka Sayatan di Leher, Pelaku Pakai Pisau yang di Dapur |
|
|---|
| SANDIWARA Bripda Waldi Kirim Pesan Berduka ke Keluarga Erni Sambil Bawa Kabur Mobil: Dak Nyangka |
|
|---|
| PRABOWO Bakal Pakai Harta Koruptor Untuk Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh: Jangan Biarkan Merajalela |
|
|---|
| MBAH TARMAN yang Nikahi Wanita Muda Bakal Dijemput Paksa, 3 Kali Mangkir Kasus Mahar Cek Rp 3 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/fakta-fakta-mengenai-pengemis-A-Kasian-A-yang-sedang-viral-belakangan-ini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.