Berita Siantar Terkini
Rahmat Shah Akui Tak Tega dengan Kondisi Hewan di Medan Zoo, Sudah Bicara dengan Bobby Nasution
Sekarang terjadi lagi. Ada hewan yang mati karena tua dan ada yang mati karena tidak lazim. Kita sudah bantu.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Keberhasilan Rahmat Shah mengelola Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) atau Siantar Zoo membuat banyak kalangan memintanya untuk mengambil alih Medan Zoo. Terlebih kondisi hewan-hewan koleksi Medan Zoo saat ini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Rahmat mengungkap kembali kondisi Medan Zoo saat awal berdiri. Ia mengaku sudah memiliki niat untuk membesarkan Medan Zoo sejak awal, di mana saat itu Pemerintah Sumatera Utara dijabat (Alm) Tengku Rizal Nurdin.
"Saya sudah berusaha mengelola itu belasan tahun lalu bahkan waktu awal dibuka. Saya ke sana, kaget saya bagaimana joroknya kandang orang utan itu saya pegang (kotorannya), menyedihkan," kata Rahmat.
"Saya telpon Gubernur T Rizal Nurdin saya bilang 'Bang kalau abang masih sama sama peduli satwa, kita bersahabat, tolong jangan diresmikan'. Karena siang mau diresmikan, padahal keadaan tidak memungkinkan. Itu dulu," ujar Rahmat saat mengingat kembali pembicaraannya dengan gubernur masa itu.
Seiring perjalanannya, Medan Zoo menurut Rahmat terus menerus dikelola oleh orang-orang yang kurang profesional dan terampil dalam memelihara hewan.
Padahal merawat fauna, terkhusus untuk jenis satwa dilindungi bukan hal yang mudah.
"Nah sekarang terjadi lagi. Ada hewan yang mati karena tua dan ada yang mati karena tidak lazim. Kita sudah bantu," ujar Rahmat yang kini merupakan Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
Rahmat mengaku dirinya sudah berbicara dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution terkait masa depan Medan Zoo, yang saat ini pengelolaannya di bawah PD Pembangunan, salah satu perusahaan plat merah di bawah Pemko Medan.
Berdasarkan asumsi Rahmat, pengembangan Medan Zoo memang membutuhkan investasi yang tak sedikit. Mengelola taman Hewan, menurutnya bukan ladang profit jangka pendek. Ia mencontohkan Siantar Zoo yang baru bisa berprofit saat pengelolaan di tahun ke-15.
"Saya hari ini saya mau ambil alih. Kalau investasi tidak kurang Rp 100 miliar karena luas ya, harus ada kendaraan keliling, kereta api dan airnya kita manfaatkan. Satwa yang nggak ada, kita adakan," katanya.
"Sudah ada pembicaraan dengan Wali kota tetapi menunggu jawaban beliau. Beliau mungkin masih tukar pikiran," pungkas Rahmat.
(alj/tribun-medan.com)
| Warga Asal Sunggal Ditemukan Tewas di Warung Mi Balap Rambung Merah Simalungun, Diduga Alami Sakit |
|
|---|
| Potongan TKD Membuat Pemko Siantar Kurangi Program Prioritas Daerah Tahun Depan |
|
|---|
| DPRD Siantar Rancang Perda Insentif Tenaga Pendidik Agama dan Perlindungan Tenaga Kerja Lokal |
|
|---|
| Wali Kota Siantar Wesly Silalahi Lakukan Jobfit untuk Jabatan Kepala Dinas dan Badan-badan |
|
|---|
| Perobohan Gedung IV Pasar Horas Dimulai Besok, Kontraktor Khawatir Lokasi Rawan Maling |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pimpinan-Yayasan-Taman-Hewan-Pematang-Siantar-Rahmat-Shah_.jpg)