Mahfud MD Sebut Keberagaman Indonesia Adalah Kekayaan: Radikalisme Muncul karena Ketidakadilan

Calon Wakil Presiden Mahfud MD berpesan kerukunan antar umat beragama terhadap para jemaat Gereja GBI Kota Medan.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Jefri Susetio
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD (dua kiri) berdoa bersama saat mengunjungi GBI (Gereja Bethel Indonesia) Rumah Persembahan di Jalan Jamin Ginting km 11,5 Nomor 65, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Minggu (14/01). Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD menyampaikan pentingnya meningkatkan sikap toleransi dan merawat persatuan antar umat beragama serta menghargai perbedaan pilihan dalam pemilu untuk menjaga keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Calon Wakil Presiden Mahfud MD berpesan kerukunan antar umat beragama terhadap para jemaat Gereja GBI Kota Medan.

Hal ini disampaikan Mahfud MD saat berkunjung pada dua gereja di Kota Medan, Minggu (14/1/2024).

"Keberagaman Indonesia adalah kekayaan yang harus menjadi kekuatan untuk menghadirkan kesetaraan dan keadilan," ujarnya.

Baca juga: Cawapres Mahfud MD Sebut Semua Agama Ngajarkan Kebaikan dan Inginkan Pemimpin yang Bersih dan Adil

 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menyampaikan kebebasan beragama di Indonesia sudah dijamin konstitusi.

"Saya gembira karena saat ini kebebasan beragama di Indonesia tidak hanya ditulis dalam konstitusi. Namun juga ada dalam kehidupan sehari-hari kita," kata Mahfud.

Dia menyampaikan, sejak Indonesia merdeka ada dua cara pandang menjadikan bentuk negara.

Pertama, ingin menjadi Indonesia sebagai negara sekuler dan negara berbasis agama.

"Terjadi perdebatan yang argumentasinya sama-sama kuat. Yang satu atas nama manusia, yang satu atas nama agama yang juga untuk manusia. Yang hebatnya bertemu jalan tengah, yang dalam agama islam Kalimatun Sawa, mencari persamaan diantara hal yang berbeda," kata Mahfud.

 

Ketidakadilan Pangkal Tindakan Radikalisme.

Mahfud menyampaikan, pluralisme di Indonesia terancam oleh kelompok kelompok radikal dan aksi terorisme.

Kemajuan teknologi membuat perluasan ideologi radikal mudah tersebar.

Namun Mahfud pangkal dari radikalisme yang berujung pada tindakan terorisme bukan hanya persoalan perbedaan agama dan pandangan.

Menurut dia, faktor ekonomi, dan ketidak adilan akhirnya melatarbelakangi tindakan teror yang terjadi di Indonesia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved