Viral Medsos

FAKTA-FAKTA Tentang Houthi Yaman yang Baru Dibombardi AS-Inggris, Pembajak Kapal-kapal di Laut Merah

Pasukan Barat mengambil tindakan setelah kapal-kapal diserang oleh Houthi – kelompok pemberontak dukungan Iran yang menguasai sebagian besar Yaman.

Editor: AbdiTumanggor
X
Pemandangan basis kelompok Houthi di Kota Alhudaida Yaman setelah digempuar AS dan Inggris pada Kamis (11/1/2024) malam. Serangan terhadap basis Houthi di Yaman ini sebagai balasan serangan di Laut Merah. (X) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Berikut ini fakta-fakta tentang militan Houthi Yaman yang baru dibombardi AS-Inggris, Kamis (11/1/2024) malam.

Kelompok ini belakangan kerap membajak kapal-kapal di perairan Laut Merah. Serangan drone dan roket dari Houthi Yaman terhadap kapal kargo di Laut Merah kini telah mendorong pasukan pimpinan AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap sasaran di wilayah tersebut.

Pasukan Barat mengambil tindakan setelah kapal-kapal diserang oleh Houthi – kelompok pemberontak dukungan Iran yang menguasai sebagian besar Yaman.

Presiden AS Joe Biden mengatakan militer AS dan Inggris telah berhasil melancarkan serangan pada Jumat pagi terhadap sasaran Houthi dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.

Lebih dari 12 lokasi, termasuk di ibu kota, Sanaa, dan Hudaydah, benteng pelabuhan Laut Merah Houthi, terkena serangan. Sasaran Houthi di Yaman mencakup pusat logistik, sistem pertahanan udara, dan depot senjata.

Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap markas Houthi Yaman pada hari Kamis (11/1/2024) malam itu, sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut agar Houthi segera menghentikan semua serangan terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023.

Sebelas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, empat orang abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia, pada Rabu (10/1/2024). 

Dikutip dari Al Jazeera, sebelumnya, Rusia telah mengirim pesan kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang mengatakan bahwa pihaknya menganggap penggunaan kekuatan militer di Yaman sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB, Rabu. Namun, pesan Rusia tersebut diabaikan.

Kemudian, setelah DK PBB mengeluarkan resolusi yang disetujui 11 negara, AS dan Inggris, memulai serangan pengeboman terhadap sasaran Houthi di Yaman. Hal itu sebagai tanggapan atas serangan kelompok yang didukung Iran terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Mengapa Houthi menyerang kapal-kapal Laut Merah?

Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah tersebut dimulai setelah dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kelompok Houthi menyatakan dukungan mereka terhadap Hamas dan mengatakan mereka akan menargetkan kapal mana pun yang melakukan perjalanan ke Israel. Padahal tidak semua kapal yang diserang benar-benar menuju ke sana (Israel).

Pada bulan November mereka menyita apa yang mereka katakan sebagai kapal kargo Israel . Sejak itu mereka telah menyerang beberapa kapal komersial dengan drone dan rudal balistik.

Serangan Houthi di Laut Merah telah meningkat 500 persen antara bulan November dan Desember 2023. Ancaman ini menjadi begitu besar sehingga perusahaan pelayaran besar berhenti berlayar di wilayah tersebut dan biaya asuransi meningkat 10 kali lipat sejak awal Desember.

Perusahaan pelayaran besar termasuk Mediterranean Shipping Company, Maersk, Hapag-Lloyd dan perusahaan minyak BP semuanya mengatakan mereka mengalihkan kapal-kapalnya menjauh dari Laut Merah.

Ketakutannya adalah harga bahan bakar akan naik dan rantai pasokan akan rusak. Hampir 15 persen perdagangan global melalui laut melewati Laut Merah, yang terhubung ke Mediterania melalui terusan Suez dan merupakan rute pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved