Berita Viral

Baru Beroperasi 2 Bulan, Pintu Darurat Pesawat Alaska Copot Saat Terbang, Penumpang Tersedot Keluar

Baru beroperasi selama dua bulan, pintu darurat pesawat Alaska copot saat terbang hingga nyaris menyedot penumpang keluar

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Baru beroperasi dua bulan, pintu darurat pesawat Alaska Airlines copot saat terbang(KOLASE/TRIBUN MEDAN) 

"Kami memiliki tim di Portland yang membantu penumpang dan berupaya mendukung para tamu yang akan melakukan perjalanan dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.

Pesawat tersebut adalah 737 Max 9 yang menerima sertifikat kelaikan udara pada 25 Oktober 2023.

Lebih dari 1.160 pesawat Boeing 737 MAX yang digunakan secara aktif di dunia.

Meskipun maskapai ini telah mengakui adanya insiden pada Penerbangan 1282 hari Jumat, namun belum merinci apa akibat dari insiden tersebut.

Pesawat itu “mendarat dengan selamat kembali di Bandara Internasional Portland dengan 171 tamu dan enam awak,” kata maskapai itu.

Baca juga: VIRAL Curhat Wanita Lulusan S2 Kampus Terkenal Dilarang Suami Bekerja, Hidupnya Kini Jadi Sorotan

Baca juga: SOSOK Wawan, Pemuda yang Tega Tonjok ODGJ, Bangga Pamer Medali di Medsos, Sempat Kabur ke Bali

Boeing 737 MAX Stop Produksi

Sebelumnya diketahui Boeing 737 Max dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa, hanya dalam lima bulan.

Dimana hanya berselang lima bulan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Boeing kembali dikejutkan dengan jatuhnya Ethiopian Airline dengan seri pesawat yang sama yaitu Boeing 737 Max 8.

Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh pada 10 Maret 2019 dan menewaskan 157 orang penumpangnya.

Tiga menit setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa, pilot pesawat meminta izin untuk kembali karena kecepatan pesawat abnormal.

Saat itu seluruh kontak antara menara pengawas di bandara dengan Ethiopian Airlines nomor penerbangan 302 menuju Nairobi, hilang lima menit setelah pesawat lepas landas.

Semenit setelah pesawat lepas landas dari bandara, Kapten Pilot Yared Getachew melapor kepada menara pengawas, adanya masalah pada pesawat.

Saat itu pesawat di bawah ketinggian minimum, dan masih terus naik.

Kemudian, pilot meminta izin untuk kembali ke bandara tiga menit setelah lepas landas.

Menara pengawas memberikan izin, namun pesawat tersebut terus naik ke ketinggian yang tidak biasa, dan tiba-tiba menghilang dari radar militer.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved