Konflik Palestina Israel

Tumpur Akibat Perang vs Hamas, Kemiskinan di Israel Makin Meroket, 300 Ribu Tentaranya Dipulangkan

Dilaporkan bahwa kemiskinan di Israel meroket, bahkan 300 tentaranya sudah dipulangkan dari medan perang.

|
facebook
Remaja Palestina 16 tahun (kanan) melawan tentara Israel 

TRIBUN-MEDAN.com - Tumpur akibat perang vs Hamas, kemiskinan di Israel makin meroket. 300 ribu tentara Zionis sudah dipulangkan.

Perang melawan Hamas ternyata membuat Israel terlilit utang alias tumpur.

Dilaporkan bahwa kemiskinan di Israel meroket, bahkan 300 tentaranya sudah dipulangkan dari medan perang.

Pasca puluhan tank Israel ditarik keluar dari Gaza, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu minta 300.000 pasukan cadangannya pulang dari medan perang di jalur Gaza.

Hal tersebut diungkap Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari. Dalam keterangan resminya Hagari menyebut bahwa penarikan ratusan pasukan cadangan dari jalur Gaza dilakukan sesuai permintaan PM Benjamin Netanyahu.

Usai ditarik dari medan perang, 300 ribu pasukan IDF itu rencananya akan dikembalikan ke rumah atau keluarga masing – masing.

4.000 warga berkewarganegaraan ganda Israel- Prancis dilaporkan bergabung menjadi tentara bayaran Israel untuk membantu melancarkan serangan di Gaza.
4.000 warga berkewarganegaraan ganda Israel- Prancis dilaporkan bergabung menjadi tentara bayaran Israel untuk membantu melancarkan serangan di Gaza. (JN/ @DiazPlacer, Twitter/X)

Daniel berdalih, strategi ini sengaja diperintahkan Netanyahu agar para pasukan bisa kembali mengisi energi dengan begitu mereka dapat lagi memulai tugas baru untuk melakukan penyerangan kepada Hamas di Gaza.

“Beberapa tentara cadangan akan kembali ke keluarga dan pekerjaan mereka minggu ini. Adaptasi ini dimaksudkan untuk memastikan perencanaan dan persiapan melanjutkan perang pada tahun 2024," ujar Daniel.

Namun banyak pihak menilai bahwa penarikan 300.000 tentara dari Gaza merupakan sinyal kekalahan Israel buntut dari membengkaknya biaya perang yang saat ini telah mencapai 58 miliar dolar AS atau sekitar Rp 890 triliun, sebagaimana dikutip dari Washington Post.

Bank Sentral Israel bahkan memperkirakan bahwa dampak perang akan membuat ekonomi Israel mengalami krisis sepanjang 2024. Hingga Bank Sentral Israel, terpaksa memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

“Perekonomian Israel pada dasarnya kuat dan memiliki karakteristik yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bahkan ketika sedang berperang. Namun hal ini tidak terjadi dengan sendirinya,” kata Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron.

Dengan menarik pasukan cadangannya dari Gaza setidaknya, pemerintah Israel dapat menekan pembengkakan biaya operasional perang.

Kemiskinan di Israel Meroket

Imbas perang, kini tingkat kemiskinan Israel dilaporkan melonjak tajam. Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report sebanyak 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.

Tak hanya itu, dalam laporannya Alternative Poverty Report juga mengungkap dampak perang telah mendorong pemerintahan Tel Aviv untuk melakukan pemangkasan bantuan ekonomi- sosial pada sejumlah lembaga amal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved