Natal dan Tahun Baru 2024

Libur Nataru, BPBD Imbau Warga Sumut Waspada Tanda Bencana Alam di Berbagai Medan

BPBD Sumut imbau masyarakat untuk waspada dan lebih peka terhadap lingkungan atau tanda alam memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

TRIBUN MEDAN/HO
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Tuahta Ramajaya Saragih (kanan) saat diwawancarai di kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (3/8/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara mengimbau masyarakat untuk waspada dan lebih peka terhadap lingkungan atau tanda alam memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan sikap waspada diperlukan khususnya di medan-medan seperti sungai sertai perbukitan.

"Kepekaan masyarakat terhadap lingkungan akan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa atau menjadi peringatan bagi masyarakat lainnya," ujarnya, Sabtu (23/12/2023).

Menurutnya, jika mendengar suara gemuruh perlu diwaspadai masyarakat karena bisa menjadi pertanda terjadinya bencana alam.

"Kami mengimbau masyarakat di daerah di perbukitan atau pegunungan untuk peka terhadap lingkungan," kata dia.

Selain itu, kata dia, BPBD Sumut terus memperkuat upaya mitigasi guna meningkatkan antisipasi bencana di daerah setempat.

"Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan upaya mitigasi bencana antara lain dengan membangun koordinasi mitigasi hingga ke tingkat desa," ujarnya

Pihaknya juga memberi edukasi mitigasi bencana ke generasi muda antara lain melakukan simulasi ke sekolah-sekolah di wilayah rawan bencana di Sumut.

"Kami dan teman-teman relawan juga sudah menyosialisasikan kepada tempat-tempat objek wisata dan pengelolaannya, jika terjadi air keruh misalnya, para wisatawan diimbau untuk segera naik ke atas," sebutnya.

Dia melanjutkan seluruh kepala daerah juga diimbau agar meneruskan beberapa pesan kewaspadaan kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

"Masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai, ketika intensitas curah hujan semakin tinggi yang dapat mengakibatkan banjir bandang, rawan abrasi yang berakibat longsor dan berdampak kepada pemukiman, agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah serta dapat melakukan upaya mengevakuasi diri dan kelompok secara mandiri ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved