Liga Super Eropa

Manajer AC Milan Stefano Pioli Ambil Sikap Soal Liga Super Eropa, Ikut atau Acuhkan?

Sejumlah klub mulai menyikapi Liga Super Eropa. Manajer AC Milan, Stefano Pioli memberikan tanggapan terhadap kabar terbaru Liga Super Eropa,

|
Editor: Dedy Kurniawan
Marco Bertorello/AFP
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli. Jelang laga AC Milan vs Inter Milan, Stefano Pioli tengah menyiapkan duet baru di lini pertahanan Rossoneri. 

"Enggak akan ke mana-mana. Tim-tim Inggris, Jerman, dan Prancis tidak akan pernah ambil bagian. Silakan Real Madrid dan Barcelona main turnamen itu sendirian."

Menurutnya, Barcelona dan Madrid memiliki maksud terselubung melihat ngototnya dua klub LaLiga itu menjalankan proyek Liga Super Eropa.

Salah satu tujuan utama ialah mengalahkan pamor Liga Inggris.

Diketahui Premier League memang menjadi kompetisi nomor 1 di dunia. Pandangan Rummenigge, Serie A, Bundesliga, hingga Ligue 1, memiliki 'kasta' di bawah Premier League.

Baca juga: Alasan Sebenarnya Panca Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Sakit Hati Istri Selingkuh 3 Pria Sekaligus


"Serie A akan jadi Serie B, dan Bundesliga bakal jadi liga divisi kedua."

"Tahu enggak, kenapa semua ini dilakukan? Untuk merusak Liga Primer Inggris, yang pendapatannya jauh lebih besar karena mereka memang lebih bagus," buka mantan CEO Bayern Munchen.

"Terutama klub-klub Spanyol, mereka ingin merusaknya (Liga Primer Inggris), maka dari itulah mereka menciptakan turnamen ini."

Peluncuran Liga Super Eropa memicu gelombang kemarahan dan protes dari kalangan penggemar, klub, serta instituasi olahraga dan pemerintahan pada April 2021.

Reaksi keras dari publik ini menyebabkan enam tim Liga Primer Inggris (Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur) undur diri, disusul oleh Atletico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Proposal Liga Super Eropa pun menjadi proposal mati, dan setelah Juventus turut meninggalkan mega proyek ini pada pertengahan 2023, hanya Barcelona dan Real Madrid yang masih kekeh untuk menjalankannya.

Kamis ini berpotensi menjadi hari bersejarah, bukan cuma bagi harapan hidup Liga Super Eropa melainkan juga bagi masa depan sepakbola secara keseluruhan.

Mahkamah Eropa akan memutuskan apakah langkah UEFA dan FIFA memblokir pembentukan Liga Super melanggar hukum anti-monopoli Uni Eropa.

(*/Tribun-Medan.com) 

Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved