PENAMPAKAN Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Diborgol dan Pakai Rompi Tahanan KPK

Turun dari lantai 2 Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/12/2023) pagi, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba diborgol

Editor: Juang Naibaho
Tribunternate.com
Suasana rumah Gubernur Maluku Utara di Keluarahan Takoma, Kecamatan Kota Ternate Tengah, usai digeledah KPK, Senin (18/12/2023) malam. (Tribunternate.com) 

TRIBUN-MEDAN.com - Turun dari lantai 2 Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/12/2023) pagi, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba diborgol dan pakai rompi tahanan KPK.  

Penyidik KPK resmi melakukan penahanan terhadap Abdul Ghani Kasuba yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT).

Gubernur Abdul Ghani Kasuba sedianya akan mengakhiri masa jabatan pada 31 Desember nanti. Namun, jelang lengser dari kursi orang nomor satu di Maluku Utara, dia tersandung kasus dugaan suap lelang jabatan serta pengadaan barang dan jasa.

Dikutip dari Tribunnews.com, Abdul Ghani Kasuba diborgol dan pakai rompi tahanan KPK.

Dia sempat merespons ketika dipanggil wartawan di dalam ruang konferensi pers.

Selain Abdul Ghani, KPK turut menahan lima orang lainnya.

Abdul Ghani cs akan ditahan untuk waktu 20 hari pertama terhitung mulai hari ini di Rutan KPK.

Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba resmi mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dijadikan tersangka kasus dugaan suap lelang jabatan serta pengadaan barang dan jasa, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba resmi mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dijadikan tersangka kasus dugaan suap lelang jabatan serta pengadaan barang dan jasa, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Dalam OTT yang digelar KPK di Jakarta Selatan dan Kota Ternate, Maluku Utara, Senin, 18 Desember, KPK mengamankan 18 orang yang terdiri dari Abdul Ghani, pejabat Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan pihak swasta.

Adapun Abdul Ghani Kasuba dicokok saat berada di sebuah hotel di Jakarta Selatan.

Operasi senyap tersebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi lelang jabatan dan pengadaan barang dan jasa.

Rumah jabatan Abdul Ghani di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate telah digeledah KPK, Senin lalu.

KPK belum mengungkapkan barang bukti yang disita dari upaya paksa tersebut.

Selain kediaman Abdul Ghani, penyidik dan penyelidik KPK menggeledah sejumlah lokasi lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Seperti Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Kantor Dinas PUPR.

KPK turut mengamankan sejumlah uang dalam OTT tersebut. Namuhn, sejauh ini belum diungkap lebih jauh jumlah pasti uang yang diamankan tim KPK.

Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan.

"Ada juga ditemukan uang sebagai bukti. Yang jumlahnya masih terus dikonfirmasi kepada para pihak yang ditangkap," kata Ali kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).

Ke Jakarta Bertemu Wakapolri

Sekprov Maluku Utara, Samsuddin A Kadir mengatakan Abdul Gani Kasuba ke Jakarta dalam rangka menghadiri udangan Wakapolri.

"Beliau ke Jakarta karena ada undangan tersebut. Selain itu, menghadiri undangan sejumlah kementerian," ungkapnya, Selasa (19/12/2023).

Sembari mengaku, Pemprov Maluku Utara tak pernah menerima surat dari KPK, terkait pengeledahan dan penyegelan, ke beberapa kantor OPD.

Sejumlah anggota keluarga Abdul Gani Kasuba berangkat ke Jakarta setelah OTT tersebut.

Sementara keponakannya, Bahrain Kasuba ke Jakarta pada hari selanjutnya.

Kepada wartawan, Bahrain Kasuba mengaku ke Jakarta dengan agenda pribadi. Bukan terkait OTT Gubernur Maluku Utara.

"Saya ke Jakarta ada urusan lain, bukan jenguk Pak Gubernur," ucap Bahrain sembari berjalan menuju ruang tunggu.

Sebagai keluarga, mantan Bupati Halmahera Selatan ini enggan berkomentar soal masalah pamannya.

"Maaf, saya belum mau berkomentar soal saat ini," ungkapnya.

Terpisah, Muhammad Kasuba, adik kandung Abdu Gani juga belum mau berkomentar terlalu jauh, dan masih menunggu pengumuman dari KPK.

"Kita tunggu pengumuman putus akhirnya seperti apa," tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved