Kepala Puskesmas Dituding Pungli

Inilah Kapus di Deli Serdang yang Mau Ditumbangkan 63 Pegawai, Bantah Tudingan Anggota soal Pungli

Tonc*k itu apa ya? (tuduhan pegawai puskesmas padanya kalau marah mengeluarkan kalimat tersebut). Saya nggak perlu melakukan seperti itu

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Kolase foto dr Andriana Gelda Sinurat, Kepala Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang dilaporkan anggotanya sendiri ke Pemkab. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - dr Andriana Gelda Sinurat, Kepala Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang membantah tudingan yang disampaikan 63 anggotanya yang membuat laporan ke Pemkab Deli Serdang terkait ulahnya.

Selain dinilai arogan dan kerap kali berkata kasar, dr Andriana juga dituding melakukan pungli terhadap anggotanya.

Saat diwawancarai Tribun Medan, dr Andriana yang baru lima bulanan menjabat sebagai kepala puskesmas membantah tudingan itu dengan tegas.

"Tonc*k itu apa ya? (tuduhan pegawai puskesmas padanya kalau marah mengeluarkan kalimat tersebut). Saya nggak perlu melakukan seperti itu (berkata kasar dan melakukan pungli)," ucap dr Andriana ketika diwawancarai melalui telepon selulernya Selasa, (19/12/2023).

Puskesmas Sei Mencirim di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
Puskesmas Sei Mencirim di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. (TRIBUN MEDAN/HO)

dr Andriana berpendapat ia bisa dilaporkan oleh hampir seluruh anggotanya ke Pemkab lantaran merasa terusik dengan kenyamanan yang sudah berlangsung selama ini.

dr Andriana bilang bertahun-tahun anggotanya itu jauh dari sikap disiplin sehingga ketika disiplin mau ditegakkannya anggotanya menjadi terusik dengan kepemimpinannya.

Dulu, selama dirinya belum menjabat sebagai kepala puskesmas, pegawai bisa datang hanya dua atau tiga kali seminggu.

"Dengan adanya saya sebagai Kapus baru yang keras, saya menegakkan disiplin dan mereka terusik. Saya sudah dipanggil Inspektorat, ya saya jelasin. ASN juga kan harus masuk dari pukul 08:00 sampai pukul 15.00. Saya mau tegakkan disiplin. Ya dicari lah ya (kesalahan-kesalahannya sama anggotanya)," kata dr Andriana.

Ia juga berpendapat sebenarnya ada dua orang pegawai yang menjadi provokator dalam masalah ini.

Sehingga yang lainnya bisa ikut-ikutan.

Ia mengaku tidak semuanya juga yang tanda-tangan mau sukarela memberikan tandatangan.

Disebut ada yang yang mengaku dalam tekanan (pegawai lain).

"Pegawai Puskesmas total ada 74 termasuk saya. Ada juga itu yang d ibawah tekanan (di antara 63 orang yang buat petisi tidak suka kepemimpinannya). Ada yang ke ruangan saya bilang awalnya itu tidak ada kepala suratnya makanya ada yang tanda tangan. Saya nggak pernah berkata kasar tapi saya keras karena saya orang Batak," sebut dr Andriana.

Ia menggap wajar kalau dirinya keras sama anggota.

Sebab ia juga punya target dari Kepala Dinas untuk membuat Puskesmasnya lebih baik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved