Viral Medsos

SALAH SATU Kegagalan Israel dan AS soal Kekuatan Hamas Terungkap Lagi, Sumber Dana yang Fantastis

Terungkap, Hamas memiliki kekuatan finansial luar biasa sehingga mampu merencanakan secara matang sejak 7 Oktober 2023

|
Editor: AbdiTumanggor
Politico
Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu - 

TRIBUN-MEDAN.COM - Bukan hanya soal kegagalan intelijen Israel yang menjadi kambing hitam, ternyata Israel dan AS juga gagal menghentikan pendanaan Hamas.

Terungkap, Hamas memiliki kekuatan finansial luar biasa sehingga mampu merencanakan secara matang sejak 7 Oktober 2023.

Hamas juga mampu bertahan dari ganasnya gempuran tentara Israel hingga hari ini karena memiliki senjata dan perbekalan, serta terowongan canggih ratusan kilometer yang rumit.

Ternyata PM Israel Benyamin Netanyahu sudah menerima informasi intelijen pada tahun 2018 bahwa Hamas memperoleh keuntungan dari bisnis di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Majalah Times juga melaporkan pejabat keamanan Israel memperoleh dokumen dari komputer seorang pejabat senior Hamas, yang mengungkapkan bahwa Hamas mengendalikan pertambangan, peternakan ayam, dan operasi pembangunan jalan di Sudan serta properti berupa dua gedung pencakar langit di Uni Emirat Arab.

Termasuk perusahaan pengembangan di Aljazair, dan perusahaan real estat Turki yang menjadi pusat operasi Hamas. Nilai total aset Hamas diperkirakan mencapai ratusan juta dolar.

Namun, PM Netanyahu tidak melakukan apa pun untuk menghalangi kemajuan finansial Hamas, menurut laporan The New York Times pada hari Sabtu seperti diberitakan Jerusalem Post.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan PM Israel Benyamin Netanyahu. Israel mendukung faksi Fatah dan menghabisi faksi Hamas. (Reuters)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan PM Israel Benyamin Netanyahu. Israel mendukung faksi Fatah dan menghabisi faksi Hamas. (Reuters)

Berdasarkan laporan Times, dokumen-dokumen dari tahun 2018 merupakan “peta jalan potensial untuk menghambat aliran dana Hamas dan menggagalkan rencananya”, namun tidak ada tindakan yang diambil. Tidak ada pula upaya sanksi dari jaringan keuangan Hamas oleh Amerika Serikat atau Israel sejak lama hingga tahun 2022.

Termasuk ketika para pejabat Hamas dapat menjual saham di perusahaan mereka yang terkena sanksi dan selanjutnya mengisi kantong mereka dengan jutaan dolar lebih banyak.

“Semua orang membicarakan kegagalan intelijen pada 7 Oktober, tapi tidak ada yang membicarakan kegagalan menghentikan pendanaan,” kata Udi Levy, mantan kepala divisi perang ekonomi Mossad kepada Times. “Uang, uanglah yang memungkinkan hal ini terjadi,” lanjut dia.

Laporan Times lebih lanjut mencatat bahwa ketika jaringan keuangan Hamas ditemukan pada tahun 2018, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara aktif mendorong Qatar untuk mengirim uang ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Namun, Netanyahu membantah tuduhan bahwa dia terlalu lunak terhadap Hamas dan mengambil risiko dengan membiarkan mereka mengumpulkan dana untuk memisahkan Otoritas Palestina dan Hamas. Dia juga menolak menjawab pertanyaan Times tentang buku besar yang ditemukan pada tahun 2018.

Khaled Meshaal remote control Hamas dari jarak jauh (BBC)
Khaled Meshaal remote control Hamas dari jarak jauh (BBC) (BBC)

Para pimpinan penting Hamas hingga memiliki kekayaan fantastis di Qatar

Sejak Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, Sabtu (7/10/2023), muncul banyak pertanyaan tentang orang-orang yang merencanakan dan mengorganisir "Operasi Badai Al-Aqsa" tersebut. Banyak pimpinan Hamas, kelompok pejuang Palestina di Gaza, tidak menunjukkan wajah mereka saat berbicara kepada media massa.

Maklum, banyak petinggi kelompok itu menghabiskan sebagian besar hidup mereka menghindari upaya pembunuhan oleh Israel.

Berikut ini adalah sejumlah pemimpin Hamas yang paling menonjol saat ini, baik tokoh politik maupun komandan militer Brigade Izz al-Din al-Qassam yang dikutip dari catatan Lina Alshawabkeh, BBC News, Melaporkan dari Amman:

1. Mohammed Diab Al-Masry atau Mohammed Deif alias Abu Khaled. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved