Berita Siantar Terkini

Bocah Piatu di Siantar Curi Minyak Goreng di Pasar, Sempat Dipukuli Pria Berambut Cepak

Seorang bocah di Kota Pematang Siantar diserahkan ke Polsek Siantar Martoba setelah kedapatan mencuri minyak goreng di Pasar Pagi

Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi Pasar Pagi Kelurahan Setia Negara yang sudah sepi. Diketahui Minggu (17/12/2023) pagi terjadi pencurian yang mana pelaku adalah anak di bawah umur. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Seorang bocah di Kota Pematang Siantar diserahkan ke Polsek Siantar Martoba setelah kedapatan mencuri minyak goreng di Pasar Pagi Jalan Rindam I, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Minggu (17/12/2023) pagi tadi.

Bocah berinisial M tersebut, menurut para pedagang sempat dipukuli oleh pria berambut cepak sebelum dibawa ke Mapolsek Siantar Martoba untuk diproses lebih lanjut.

"Iya, tadi ada (pencurian). Anak-anak pelakunya. Sempat tadi dipukuli sama pria rambut cepak. Tadi dibawa ke Polsek dan katanya udah keluar," kata pedagang sayur di tempat itu.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Siantar Martoba Ipda S Sinaga yang ditemui Tribun Medan di RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar mengatakan bahwa dirinya belum memonitor penuh kasus ini.

Namun ia membenarkan bahwa Polsek Martoba sudah mengamankan bocah pelaku pencurian.

"Saya belum monitor karena ini ada juga mayat ditabrak kereta api. Tapi memang pelaku sudah kita amankan dan kita akan lakukan pendekatan problem solving karena dia masih anak di bawah umur," kata Ipda S Sinaga.

Disinggung terkait kondisi terkini bocah pelaku pencurian yang disebut sempat dipukuli, S Sinaga mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak mengalami luka serius seperti yang dikhawatirkan pedagang.

"Ini fotonya. Nggak apa-apa kok. Ini sedang kita problem solving, biar dia bisa keluar dan melanjutkan pendidikan," kata pria balok satu emas tersebut kepada wartawan sembari menunjukkan foto si bocah.

Sementara itu, menurut warga yang mengenal pelaku pencurian mengatakan bahwa dirinya tak tega melihat kondisi si anak yang nekat mencuri.

Ini tak lain karena minimnya peran orangtua.

"Iya, ibunya sudah meninggal dan ayahnya nikah lagi. Belakangan dia mulai terlihat gak sekolah. Jadi kami khawatir soal masa depannya bagaimana," kata warga yang mengaku sekampung dengan bocah pelaku pencurian.


(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved