PSMS

Drama Laga PSMS Medan vs PSPS Riau, Mulai dari Protes Wasit hingga Tindak Anarkis Suporter

Tanda-tanda suporter mau melakukan pengerusakan pun sudah terlihat di saat wasit memberi tambahan waktu 4 menit babak kedua.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Laga PSMS Medan vs PSPS Riau yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang berakhir tanpa adanya gol.

Tim Ayam Kinantan belum berhasil menaklukkan tim tamu.

Anak-anak Miftahuddin Mukson itu tampak kesulitan untuk membobol gawang tamunya.

Hasil imbang ini membuat PSMS Medan belum bisa menyusul Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh yang sudah dapat tiket untuk ke babak 12 besar. Satu kaki pun kini sudah dalam posisi masuk jurang degradasi dan masuk ke Liga 3.

Peluang tinggal pada pertandingan akhir melawan Sriwijaya FC dalam laga tandang. Saat ini PSMS baru dapat poin 16 setelah tambahan satu poin laga dengan Askar Bertuah ini.

Hasil seri ini membuat suporter PSMS yang berada di sudut tribun timur penonton bereaksi keras dengan berbuat anarkis.

Kericuhan baru terjadi setelah pertandingan.

Tanda-tanda suporter mau melakukan pengerusakan pun sudah terlihat di saat wasit memberi tambahan waktu 4 menit babak kedua.

Saat itu kelompok suporter mulai gelisah, takut tak bisa mengambil poin penuh pada pertandingan ini.

Begitu pluit akhir wasit berbunyi mereka pun mulai satu persatu menerobos masuk ke dalam lapangan.

Meski panpel sempat mengingatkan agar semua bisa tetap menjaga kekondusifan namun saat itu ada kelompok suporter yang tidak mau mendengarkan.

Mereka tetap masuk ke arah lapangan dan membuat ulah dengan melakukan pengerusakan.

Pimpinan dari kelompok suporter SMeCK Hooligan sempat terdengar mengingatkan anggotanya yang masih tampak tenang, untuk tidak terpancing dengan kondisi ini.

Mereka bahkan sempat menyanyikan lagu dengan lirik, "buat apa rusuh-buat apa rusuh karena rusuh tak ada gunanya".

Di lain titik, awalnya steward tampak mendekati dan mencoba melarang namun karena dalam hitungan detik jumlah suporter yang masuk semakin banyak, steward pun memilih untuk mundur.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved