Liga 2

PSMS Medan Ketar-ketir, Sriwijaya FC Sudah Disanksi Minta PK Terwujud, Liga 2 Potensi Berantakan

Namun andai kata sanksi Sriwijaya FC tersebut dibatalkan, kompetisi Liga 2 bakal berantakan.

|
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
LEWATI LAWAN - Pemain PSMS Medan Fardan Harahap (tengah) mencoba melewati pemain Sriwijaya FC pada lanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2023-2024 di Stadion Teladan, Medan, Senin (23/10/2023). PSMS bermain imbang melawan Sriwijaya FC dengan skor 2-2. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kompetisi Liga 2 2023-2024 bakal berantakan jika hasil sanksi pengurangan poin Sriwijaya FC dibatalkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan mebuat PSMS Medan ketar-ketir.

PSMS Medan bisa dibilang sangat cemas saat ini posisinya untuk lolos 12 besar terancam.

Pasalnya, Sriwijaya FC yang sudah dikurangi poinnya oleh Komdis PSSI, berpotensi dikabulkan surat Peninjauan Kembali (PK). Meskipun belum diputuskan, ada harapan Sriwijaya FC untuk mengembalikan poin mereka yang hilang.

Namun andai kata sanksi Sriwijaya FC tersebut dibatalkan, kompetisi Liga 2 bakal berantakan.

Klub yang sudah disanksi, tiba-tiba dibatalkan hukumannya. Seolah-olah Komdis PSSI tidak tegas dalam memberikan sanksi kepada klub yang melanggar aturan.

Baca juga: PSMS Medan Kalah Lawan Semen Padang di Kandang Sendiri, Bukti Layak Lolos Liga 1?

Hal ini pun sudah diwanti-wanti oleh kubu PSMS Medan

Melalui Chief Operating Officer (COO) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), H Andry Mahyar Matondang, PSMS menilai, jika PK tersebut dikabulkan, akan mencoreng marwah Komdis dan PSSI secara umum.

"Bukan kontroversum (kontroversi) antara PSMS dan Sriwijaya, tetapi tidak ada regulasi yang mengisyaratkan terjadinya PK sehingga pengembalian poin itu sama sekali tak memiliki dasar. Artinya tatkala itu terjadi, putusan Komdis itu tidak memiliki wibawa nantinya," ujar Andry Mahyar, Rabu (06/12/2023).

Chief Operating Officer PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) H Andry Mahyar Matondang.
Chief Operating Officer PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) H Andry Mahyar Matondang. (TRIBUN MEDAN/HO)

Seperti diketahui, Sriwijaya FC mendapatkan hukuman pengurangan tiga poin setelah tak menyertakan satu pemain U-21 pada starting line-up menghadapi Semen Padang FC, Minggu (01/10/2023).

Baca juga: JADWAL Liga 2 Pekan Ini, Penentuan Tiket 12 Besar, PSMS Diuntungkan Ketimbang Sriwijaya FC

Kemudian manejemen Sriwijaya FC mengajukan banding namun ditolak. Akibatnya tidak hanya pengurangan tiga poin, banding yang ditolak membuat Komite Banding (Komding) PSSI juga menarik satu poin yang didapatkan pada laga yang berakhir imbang 0-0 kontra Semen Padang. Hal itulah yang akhirnya membuat Sriwijaya FC melayangkan PK.

Kini Sriwijaya FC keluar dari tiga besar klasemen Grup 1. PSMS Medan pun memndapat berkahnya atas pengurangan poin Sriwijaya FC.

Tim Ayam Kinantan tak perlu capek-capek masuk posisi tiga besar lantaran jumlah poinnya saat ini unggul dari Sriwijaya FC. Sementara peringkat tiga teratas akan lolos ke babak 12 besar Liga 2.

Andry berharap, semua pihak dapat mematuhi keputusan Komdis dan Komding PSSI tesebut. Apa lagi, menurutnya tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis PSSI.

"Kita berharap agar segala keputusan yang sudah ditetapkan baik oleh PSSI, Komdis maupun PT Liga itu dapat dihormati bersama. walaupun ini haknya Sriwijaya ya untuk mengajukan PK atau apapun namanya, tetapi tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis apa lagi yang disyaratkan dalam keputusan-keputusaannya tidak boleh banding. Analoginya adalah, banding saja tak boleh, konon lagi PK," beber pria yang juga praktisi hukum tersebut.

Baca juga: Prediksi Skor Everton Vs Newcastle, The Magpies Diunggulkan, Kans Gusur Posisi Man United

Andry Mayhar mengaku jika Erick Thohir mengabulkan PK pihak Sriwijaya FC, PSMS Medan akan dirugikan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved