Dugaan Kasus Pembunuhan
Sebelum Ditemukan Meninggal Dunia, Tetangga Sebelah Sempat Dengar Suara Lirih Minta Tolong
Novi Simatupang, anak pemilik indekost lokasi ditemukannya Echa Tampubolon mengungkap, teman sebelah kamar korban bernama Lia sempat mendengar suara.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Hendrik Naipospos
Lanjut Novi, korban saat itu masih bernapas meski kesusahan.
Bahkan ketika didudukkan dan saat dibawa menggunakan mobil masih bernapas.
Namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong. Ketika tiba di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia.
"Masih bernyawa. Sudah lemas dia,"ungkapnya.
Echa Tampubolon tinggal di indekost Jalan Pelajar, nomor 138, Kecamatan Medan Kota baru sekitar 2 bulan.
Dari yang diketahui pemilik kos, ia tinggal sendirian.
Pengakuannya, korban berjualan pakaian secara online.
Selama ini korban dan pemilik kos juga sempat berinteraksi. Bahkan sempat membantu saat di rumah tersebut mengadakan acara keluarga.
"Mama saya kenal sama korban, sering ngobrol sama mama saya, ke dalam dan bantu mama saya masak. Anaknya baik, baru ada acara keluarga disini dan dia bantu mama saya buat makanan."
Sampai saat ini pemilik kos belum mengetahui siapa terduga pelaku yang membunuh Echa Tampubolon. Mereka tak mau menerka-nerka.
Namun yang pasti, ada sebuah sepeda motor terparkir di depan saat pertama kali terdengar suara korban meminta tolong.
Menurut mereka, itu bukan sepeda motor pria yang akrab dipanggil Ginting.
Tetapi, kata Novi, ketika Ginting datang sekira satu jam kemudian, sepeda motornya diparkirkan agak jauh dari indekost.
Sementara menurut saksi, dia masuk ke kamar dan sempat mengambil air dari kran depan rumah sebanyak dua kali.
Setelah itulah baru ia berteriak dan meminta pertolongan.
"Sepeda motor diletakkan jauh."pungkasnya.
(Cr25/tribun-medan.com)