Berita Viral

Nahas, Diterjang Arus Deras, Rumah di Sukabumi Ambruk ke Sungai, Satu Orang Dilaporkan Tewas

Kejadian ini terjadi di Kampung Pamuruyan RT 02 RW 01 Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 19.32 WIB.

Editor: Satia
Tribunpadang
Ilustrasi Rumah Ambruk ke Sungai 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Nahas, satu rumah ambruk diterjang arus sungai Cicatih, di Sukabumi, Jawa Barat.

Akibat peristiwa tersebut, 1 orang wanita dilaporkan meninggal dunia.

Kejadian ini terjadi di Kampung Pamuruyan RT 02 RW 01 Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 19.32 WIB.

Baca juga: HANCUR Hati Ibu Fitria Wulandari, Anak Dibunuh Pacarnya Padahal Saat Dipenjara Diurus Bak Keluarga

Saat itu hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi beberapa jam.

"Satu korban meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan rumah bagian dapurnya yang ambruk," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Winda Tri Sutrisno, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui jaringan telepon Minggu malam.

Menurut Micky, sapaan akrab Winda rumah yang terdampak berdiri di sempadan sungai.

Saat Sungai Cicatih meluap menyebabkan pondasi rumah tergerus hingga akhirnya ambrol.

"Karena pondasi ambrol berdampak pada robohnya bangunan rumah bagian dapur," ujar dia.

Baca juga: Pencarian Hari Ketiga, Satu Jasad Korban Kembali Ditemukan, Total Sudah 2 Orang

Saat bagian dapur ambruk, korban berada di dalam ruangan, infonya sedang memasak. Sedang anaknya berada di tengah rumah.

"Jenazah korban sudah berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan dan anaknya selamat," kata MIcky.

Zona Merah Bencana

Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi merupakan daerah zona merah rawan bencana. Untuk itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat cuaca ekstrem.

"Kabupaten Sukabumi ini zona merah rawan bencana, ada banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya," kata Marwan kepada awak media di Kebonpedes, Selasa (28/11/2023).

"Dalam menghadapi musim hujan masyarakat di Kabupaten Sukabumi harus tetap waspada dari segala kemungkinan." imbau Marwan.

Baca juga: Pengumuman Kelulusan Peserta Ujian PPPK, BKD Medan : Masih Tunggu Undangan Rekonsilasi Data dari BKN

"Karena saat ini wilayah kita sedang mengalami perubahan dari musim kemarau menjadi musim hujan,"  sambungnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved