Travel

Festival Art Silalahi 1.000 Tenda Gabungkan Budaya dan Ketahanan Pangan, Target 5.000 Pengunjung

Pantauan Tribun Medan, lokasi tersebut mulai dipadati oleh para pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Dairi hingga malam hari.

Festival Art Silalahi 1.000 Tenda Gabungkan Budaya dan Ketahanan Pangan, Target 5.000 Pengunjung

TRIBUN-MEDAN.COM,SILAHISABUNGAN - Setelah sukses dengan pagelaran 1.000 tenda di tahun 2022, Tao Art Silalahi kembali menggelar festival yang sama dimulai sejak tanggal 1 sampai tanggal 3 Desember di Desa Silalahi III Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi,Jumat (1/12/2023).

Pantauan Tribun Medan, lokasi tersebut mulai dipadati oleh para pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Dairi hingga malam hari.

Para pengunjung tampak membawa tas ransel berukuran besar, sambil membawa tenda dan perlengkapan makanan.

Kali ini, Festival Art Silalahi mengusung tema 'budaya dan ketahanan pangan', dimana Hermanto Situngkir selaku direktur Festival Art Silalahi ingin memperpadukan antara budaya dan ketahanan pangan.

"Ketahanan pangan adalah sesuatu yang melekat ke diri kita semua. Semua berasal dari pangan. Jadi disini kita melihat , kita bukan berbicara apa itu pangan. Tapi bagaimana pangan itu bisa bertahan melalui budaya, " ujar Hermanto kepada Tribun Medan.

Salah satu hubungan antara budaya dan ketahanan pangan adalah ritual Hahomion, dimana dalam ritual tersebut para leluhur yang berada di Kecamatan Silahisabungan memanjatkan doa untuk hasil pertanian.

"Mereka disana memohon untuk kesuburan tanah, untuk keseimbangan alam, untuk hasil panen yang melimpah, hasil ikan di Danau Toba yang melimpah juga, dan itu menjadi irisan budaya disana, " ungkapnya.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan selama tiga hari adalah kegiatan workshop tentang ketahanan pangan, lomba fashion show, serta beberapa penampilan musisi lokal.

Terkait kegiatan workshop, Hermanto menuturkan bahwa para peserta yang ingin bergabung akan diajak langsung bertemu dengan para petani yang ada di Desa Silalahi III.

"Kita tidak ingin kegiatan workshop ketahanan pangan ini hanya sekedar mendengar dari pembicara. Tetapi kita ingin membawa para peserta untuk bertemu langsung dengan para petani. Disana kita akan melihat bagaimana budidayanya, lalu apa saja keluhan - keluhan para petani, belajar bagaimana cara bertani, dan masih banyak lagi, " katanya.

Dirinya pun berharap, dengan kegiatan tersebut dapat menyiratkan pesan kepada para anak muda tentang ketahanan pangan.

"Kita berharap pesan tentang ketahanan pangan itu tersalurkan dengan baik kepada para anak muda, pelajar, dan mereka juga memahami makna budaya Yang ingin kita perlihatkan. Minimal mereka mengenal budaya ketahanan pangan itu seperti apa, " jelasnya.

Adapun target jumlah pengunjung dalam kegiatan 1.000 tenda tersebut sebanyak 5.000 peserta.

Menurut Hermanto puncak dari keramaian pengunjung diperkirakan pada hari Sabtu, dimana para peserta kebanyakan tiba pada malam hari, sehingga petugas di pintu registrasi akan dibuka selama 24 jam.

(Cr7/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved