Berita Viral

SOSOK Egi, Perenang Cilik yang Diduga Dicurangi Lomba Renang, Nangis Namanya Dicoret dari Juara 2

Inilah sosok Egi, pelajar di Yogyakarta yang menangis usai batal menjadi juara kedua dalam lomba renang Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) Slem

Editor: Liska Rahayu
HO
Viral, Bocah Sleman Ini Nangis karena Tak Dapat Medali Juara Lomba Renang, Langsung Peluk Ibu 

"Gak apa nak ...smoga kmu sukss k depannya dan mnjadi atlit indonesia terbaik," kata vina.

Video viral Egi menangis karena dicurangi panitia lomba renang pun jadi perbincangan.

Disorot Menpora

Video yang dibagikan Duria dalam laman media sosialnya belakangan viral.

Dalam waktu satu hari, publik ramai menyebarkan video tersebut hingga memantik simpati dari khalayak.

Tak cuma khalayak biasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo pun ikut memberikan atensi.

Dalam laman Instagram-nya, Dito Ariotedjo mengungkap tanggapannya selaku Menpora usai melihat video viral Egi yang dicurangi panitia.

"Inilah alasan kemenpora saat ini fokus program pendidikan 'upgrading' SDM pengelolaan, kepelatihan, perwasitan, tenaga medis keolahragaan agar hal-hal seperti ini bisa dihilangkan," ujar Dito Ariotedjo.

Tak sampai satu hari, atensi dari Menpora itu pun segera ditanggapi Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Ternyata hari ini, Kamis (30/11/2023) Dispora Sleman telah memanggil panitia perlombaan serta Egi dan orangtuanya.

Kasus dugaan kecurangan yang dialami Egi pun langsung dibahas oleh Pemda Sleman hingga Dispora.

"Hari ini ibu Bupati lewat Dinas Pemuda dan Olahraga melakukan mediasi antara orangtua Ghiyats Gajaksahda dengan panitia lomba Popkab," kata Kustini Sri Purnomo.

Terlihat dalam pertemuan bertajuk mediasi itu, Egi tampak semringah seraya tersenyum.

Sementara orangtuanya mendengarkan dengan seksama pertemuan tersebut.

Terdengar panitia mempersilahkan Dispora untuk memberikan keputusan atas viralnya kasus Egi.

"Kalaupun ada keputusan dari Dispora monggo ya memberikan solusi. Kita sudah memaksimalkan dari aturan teknis dan nonteknis," kata panitia.

Atas tindakan Bupati Sleman yang cepat dalam menanggapi kasus viral, Menpora Dito pun memberikan apresiasi.

"Makasih Bupati Sleman Kustini Purnomo langsung tindak lanjut mediasi adek atlet renang dengan panitia," imbuh Dito.

Diputuskan Juara Kembar

Menanggapi kejadian viral itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman angkat bicara.

Pihak Dispora Kabupaten Sleman menggelar pertemuan dengan pengurus Aquatik dan orangtua Ghiyats Gajaksahda (9) atau dipanggil Egi yang gagal juara cabang olahraga renang meski finish di posisi kedua.

Hasil dari pertemuan yang digelar di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman diputuskan untuk juara 2 renang 100 meter gaya bebas di Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) menjadi juara kembar.

"Popkab ini khususnya renang diadakan dengan jumlah peserta sekitar 80-an, SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Agung Armawanta saat ditemui usai pertemuan, Kamis (30/11/2023).

Agung menjelaskan kontingen Pobkab berasal dari kecamatan.

Namun, ada cabang olahraga yang dibiayai pemerintah dan ada yang mandiri karena keterbatasan dana.

Jalur mandiri ini yang terpenting menjadi bagian dari kontingen kecamatan dan mendapatkan surat tugas.

"Nah adik (Egi) kita ini termasuk yang mandiri," ucapnya.

Di dalam aturan ketika ada keberatan terkait dengan pertandingan yang mempunyai hak mengajukan adalah official atau ketua kontingen.

Sehingga saat orangtua Egi mengajukan protes atas hasil pertandingan tidak bisa diterima oleh panitia.

Sebab secara formal bukan official atau ketua kontingen.

Namun bukti video yang dibawa oleh orangtua Egi diungkapkan Agung dapat diakomodir sebagai referensi.

"Jadi enggak ada yang salah, benar secara formal tidak bisa diterima tetapi kemudian ketika kamera ini (bukti video) menjadi bagian dari teknologi sport, maka kita bisa akomodir sebagai referensi jadi bukan penentu," urainya.

"Juara kembar itu memungkinkan sekarang juga sangat sering. Bahkan kalau pertandingan yang beregu itu dikembarkan itu hal yang sangat mungkin karena kenyataannya ada," urainya.

Adanya human error

Menurut Agung permasalahan ini tidak memutup kemungkinan karena adanya human error.

Dari berbagai nomor yang diperlombakan hanya satu ini yang ada kesalahan.

"Jadi memang kalau dilihat dari 20 nomor itu yang mungkin diduga punya potensi salah kan hanya satu ya. Artinya tingkat kesalahan 5 persen itu ya wajar human error," tegasnya.

Sementara itu ayah dari Ghiyats Gajaksahda, Yanuar Gajaksahda berterimakasih kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dan Pengda Aquatik karena sudah mengakomodir.

"Dari permasalahan kemarin semuanya sudah terakomodir dari pihak Dispora maupun dari pihak kepanitiaan perlombaan kemarin. Jadi membuat video kami menjadi referensi dan itu menjadi acuan, artinya bisa penentuannya yang akhirnya mendapatkan juara kembar," ucap Yanuar Gajaksahda.

Yanuar mengungkapkan di dalam pertemuan sudah dijelaskan secara detail bahwa tidak ada maksud memenangkan seseorang atau memanipulasi.

"Sudah dijelaskan secara gamblang pas di rapat tadi memang hanya tingkat kesalahan, itu hanya human Error. Itu wajar sekali karena memang pertandingannya sangat cepat dan sangat rapat. Artinya terakomodir semua, baik dari aspirasinya terus penghargaan apresiasinya semua terakomodir," urainya.

Diungkapkan Yanuar anaknya memang sempat drop dengan yang dialaminya dalam lomba hari Senin (27/11/2023) kemarin.

Namun semangatnya muncul kembali dan sudah mau berlatih renang.

"Secara mental ya kemarin memang agak sempat nge-drop ini tapi sekarang sudah semangat ya. Artinya udah mau latihan lagi sudah mau latihan renang lagi lah ibaratnya untuk besok ada kita siapkan event di bulan Desember besok ini," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

IKuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved