Ritual Hahomion Mangelek Digelar saat Bupati Dairi Resmikan Pelabuhan Silalahi di Desa Paropo
Pelabuhan Silalahi yang berada di Dusun Batuhorbo, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi resmi beroperasi.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.COM, SILAHISABUNGAN - Pelabuhan Silalahi yang berada di Dusun Batuhorbo, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi resmi beroperasi.
Pengoperasian pelabuhan ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Dairi Dr.Eddy Keleng Ate Berutu bersama Kepala BPTD Kelas II Sumut, Dadan M.Ramdan, setelah menerima pemberian ulos oleh tokoh adat di Silahisabungan.
Acarapun dilanjutkan dengan pengoperasian KMP Jurung-jurung. Acara ini diawali dengan ritual Hahomion Mangelek.
Baca juga: Pengamanan Aquabike Jetski dan Festival Budaya di Pantai Silalahi Dairi sukses
Dan meminta restu dari para leluhur agar perjalanan KMP Jurung-jurung ini dijauhkan dari marabahaya.
"Kita hantarkan KMP ini dengan diawali doa dan Mangelek arwah leluhur pendahulu kita, dengan harapan kiranya perjalanan KMP dan pelayanan Pelabuhan Batu Horbo ini kedepan selalu lancar, dijauhkan dari marabahaya," kata Daulat Rumasingap, seorang perwakilan tokoh adat Raja 18 yang dipercaya melakukan ritual ini.
Ia menambahkan, sebagai mahluk beradab dan beradat sepatutnya manusia menghormati para leluhur pendahulu yang telah mewariskan budaya, dan alam yang indah.
"Sebagaimana filosofi nama Pelabuhan Paropo yang tidak terlepas dari sejarah Paropo yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan dibantu dengan menggunakan kerbau," ujarnya.
Berikan Manfaat.
Sedangkan, Bupati Dairi, Eddy Berutu menyampaikan, beroperasinya pelabuhan tersebut menjadi awal baru dalam membawa perubahan di Kabupaten Dairi.
"Keberadaan pelabuhan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Silahisabungan dan Kabupaten Dairi. Melalui adanya pelabuhan ini maka Dairi telah memasuki babak baru menuju pembangunan Dairi Unggul untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pengembangan Pelabuhan Paropo Batu Horbo, kata Eddy Berutu, dapat dimanfaatkan sebagai pelayanan transportasi, pariwisata, pusat perdagangan, dan pusat kegiatan komunitas.
"Pelabuhan Batu Horbo akan digunakan sebagai titik pemberangkatan dan kedatangan kapal penumpang. Dan barang yang meningkatkan konektivitas dengan daerah sekitarnya. Jadi akan menjadi daya tarik wisatawan yang menawarkan keindahan panorama Tao Silalahi," ujarnya.
Disampaikannya, Pelabuhan Batu Horbo akan menjadi pusat perdagangan lokal atau regional yang dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar danau.
"Kita harapkan pelabuhan ini dapat menjadi tempat diadakannya pertunjukan seni atau festival di sekitar dermaga untuk membantu menghidupkan. Lalu, mempromosikan budaya lokal serta meningkatkan kesadaran wisatawan tentang warisan budaya daerah," ucapnya.
Baca juga: Diharap Bisa Pecahkan Rekor MURI, 1200 Penari Tortor Ramaikan Aquabike Jetski di Dairi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bupati-Dairi-Buka-Pelabuhan-Silalahi.jpg)