Blusukan ke Sorong, Capres Ganjar Kaget Ditodong Ibu-ibu: Tolong Bantu Bayar Uang Sekolah Anak Pak

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Senin (20/11/2023).

Kunjungan ini dilakukannya dalam kegiatan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Didampingi tim, Ganjar blusukkan ke beberapa wilayah yang ada di kabupaten tersebut.

Baca juga: Brasil vs Argentina Diprediksi Sengit, Simak Jadwal Tayang Siaran Langsung Piala Dunia U-17

Saat bertemu sapa dengan warga, Ganjar dikagetkan dengan ibu-ibu yang meminta bantuan kepadanya.

Seorang ibu-ibu bernama Maria Kimku (51) berani mencegat Ganjar di tengah-tengah kunjungannya.

Baca juga: Klarifikasi Nafa Urbach Diamankan Polisi di Cafe Senopati, Dikaitkan Artis Konsumsi Obat Keras

Wanita warga Kokoda, Sorong, Papua Barat Daya itu meminta Ganjar membantunya membayar biaya pendidikan anak-anaknya, 

Peristiwa tersebut terjadi ketika Ganjar meninjau rumah tidak layak huni milik warga di kompleks Kokoda, Sorong.

Mulanya Maria tampak mendekati Ganjar yang sedang berjalan.

Di tengah kerumunan, dia mencegat langkah Ganjar.

Baca juga: MANTAN MARINIR AS SEBUT Israel Terpaksa Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Lebih Memilih Sandera Tewas

"Bapak tolong bantu bayar anak-anak saya punya uang SPP ka, wali kota tidak pernah bantu kitorang (kita) anak saya bersekolah di SD dan satunya di SMA. Bapak tolong bantu saya," kata Maria kepada Ganjar.

Maria kemudian menunjukkan sebuah kartu pembayaran berwarna kuning pada Ganjar.

"Kartu SPP-nya saya ada bawa, Bapak karena saya tahu Bapak Ganjar akan memperhatikan kami orang Papua," kata Maria.

Menanggapi keluhan ibu tersebut, Ganjar sempat mencari ajudannya untuk mencatat nomor ponsel Maria.

Baca juga: LULU Tobing Tak Berminat Tuntut Harta Gana Gini Usai Cerai dari Cucu Raja Kapal: Hanya Cerai Saja

"Tolong dicatat nomor telepon ibu, ya dan difoto kartu SPP-nya kita akan bantu," ujar Ganjar.

Jual bensin eceran Maria Kimku, saat ditemui Kompas.com, mengaku tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya pendidikan anak-anaknya.