Aquabike Jetski World Championship

Pecahkan Rekor MURI, 1200 Penari Tortor Ramaikan Aquabike di Dairi

Event Aquabike Jetski World Championship di Kabupaten Dairi, dimeriahkan oleh sejumlah side event. Salah satu event yang paling menarik.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.com, DAIRI - Event Aquabike Jetski World Championship di Kabupaten Dairi, dimeriahkan oleh sejumlah side event.

Salah satu event yang paling menarik, ialah pertunjukan tari tortor yang diikuti oleh para pelajar di Kabupaten Dairi.

Menariknya, pada persembahan tari tortor cawan ini para peserta yang ikut serta mencapai 1200 orang.

Persembahan dari para penari asuhan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi ini, juga dicanangkan untuk bisa memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI).

Amatan www.tribun-medan.com, seribuan penari ini memadati sepanjang jalan dermaga Silalahi kurang lebih satu kilometer.

Dengan waktu kurang lebih selama 30 menit, para penari tampak dengan fokus menarikan tarian tradisional suku Batak ini.

Tarian tradisional ini ditandai dengan meletakkan enam cawan di bagian lengan dan satu cawan berukuran yang lebih besar diletakkan di atas kepala.

Para penari tampak kompak mengikuti alunan musik tradisional khas suku Batak sambil menari.

Bupati Dairi Edi Berutu, mengungkapkan pihaknya memang sengaja menampilkan tarian tradisional ini untuk meramaikan event internasional di Kabupaten Dairi.

Dirinya mengaku, dengan penampilan ini tentunya tradisi dari Indonesia khusunya Sumatera Utara akan dapat dilihat oleh mancanegara.

"Kita memang mau memecahkan rekor MURI dimana sekarang yang sudah dipecahkan untuk tari cawan baru 1000 penari, hari ini kita tampilkan 1200 penari," ujar Edi.

Selain para penari, tadi juga ditampilkan busana ulos kain kearifan lokal yang dipadukan dengan nuansa modern.

Dirinya mengatakan, dengan perpaduan ini pihaknya ingin menunjukkan kepada dunia jika baju adat sudah ditransformasikan dengan nuansa modern.

"Kita juga ingin memecahkan rekor baru, yaitu mengkolaborasikan antara pakaian tradisional dengan nuansa modern. Sehingga produk ini sudah bisa digunakan oleh semua masyarakat. Nuansa tradisional tetap ada, tapi tetap modern," katanya.

Edi menjelaskan, baju-baju perpaduan nuansa tradisional dengan modern ini juga sudah ditampilkan pada ajang fashion dunia yaitu di New York Fashion Week bulan waktu lalu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved