Berita Viral

Sosok Bidan Dwi Yunita, Tewaskan Bayi Prematur 1,5 Kg Demi Konten, Dimandikan Selama 1,5 Jam

Inilah sosok bidan jutek bernama Bidan Dwi Yunita Lestari yang jadikan bayi prematur 1,5 kilogram untuk bahan konten hingga meninggal dunia

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Inilah sosok bidan Dwi Yunita Lestari yang jadikan bayi prematur 1,5 kilogram untuk bahan konten hingga meninggal dunia. 

Pada tanggal 15 November 2023, ketika datangi Nadia, Bidan Dwi diduga menghindar.

"1,5 jam kakak saya nunggu Bidan Dwi. kemudian tiba-tiba sudah ada di ruangan, padahal selama kakak saya di sana nunggu di pintu masuk tidak ada bidan Dwi masuk ke pintu depan. Berarti selama 1,5 jam tadi Bidan Dwi sembunyi tidak mau keluar dan menemui kakak saya," kata Erlangga Surya Pamungkas.

Baca juga: Penggalangan Dana untuk Qory Batal, Sang Dokter Pilih Cabut Laporan KDRT Suaminya: Masih Cinta

Baca juga: PENYEBAB Utama Marshel Widianto Diboikot Sejumlah TV, Sang Komika Akui Kesalahannya

Nadia Anastasia menerangkan selama proses persalinan adiknya tidak mendapat pelayanan baik dari bidan maupun perawat Klilnik Alifa.

"Jadi adik saya, ibu yang melahirkan di sana, tidak direspons dengan baik," kata Nadia.

Ia juga menduga, adik iparnya sengaja dijadikan bahan praktik oleh mahasiswa di Klini Alifa.

"Bayi adik saya memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir. Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam pada Selasa (14/11/2023) pagi. Ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan," kata Nadia.


Bayi Prematur Dimandikan 1,5 Jam dan Disuruh Pulang

Sehari setelah melahirkan sekira pukul 07.00 WIB, bayi tersebut dimandikan oleh bidan dengan waktu yang lama hingga pukul 08.30 WIB.

Pihak keluarga mengaku tak tahu di mana bayi tersebut dimandikan hingga akhirnya mengetahui bayinya ternyata telah dijadikan konten.

Setelah selesai dimandikan, bayi tersebut diperbolehkan untuk pulang.

Pihak keluarga sempat mempertanyakan keputusan pihak klinik mengingat bayi tersebut terlahir dengan berat badan kurang dari 2 kilogram.

"Saya kira hanya istri saya saja yang pulang, ternyata anak saya juga disuruh pulang. Anak bayi 1,7KG disuruh pulang? Tidak salah?"

"Beberapa kali ibu saya menanyakan dan memastikan kepada bidan jaga, apakah benar ini anak disuruh pulang? Apakah sehat? Apakah normal?" ujar Erlangga.

Sepengetahuan Erlangga dan keluarganya, bayi yang memiliki berat badan kurang dari 2 kilogram harus dirawat di inkubator.

Namun, bidan di klinik tersebut menyatakan bahwa bayi Erlangga dan Nisa dalam kondisi normal dan sehat.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved