Drakor

Drama Korea A Good Day to Be A Dog Episode 5 dan 6 akan Tayang Sekaligus, Berikut Sinopsisnya

Setelah tidak tayang pekan lalu, dikonfirmasi bahwa A Good Day to Be a Dog akan menayangkan episode 5 dan 6 sekaligus pekan ini.

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy
Soompi
Setelah tidak tayang pekan lalu, dikonfirmasi bahwa A Good Day to Be a Dog akan menayangkan episode 5 dan 6 ssekaligus pekan ini. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Drama Korea A Good Day to Be a Dog akan menampilkan dua episode terbaru pada Rabu, 15 November 2023.

Setelah tidak tayang pekan lalu, dikonfirmasi bahwa A Good Day to Be a Dog akan menayangkan episode 5 dan 6 sekaligus pekan ini.

Hal ini buntut dari penayangan postseason KBO atau Organisasi Bisbol Korea 2023.

Dalam mengikuti jadwal drama yang semula tayang sekali seminggu, tim produksi telah mengkonfirmasi rencana menayangkan dua episode sekaligus.

Hal ini tentu membuat para penggemar sangat antusias mengingat ketegangan yang telah dinantikan sebelumnya.

Pada episode sebelumnya, yaitu episode 4 dari drama Korea A Good Day To Be A Dog, Hae Na memasuki tempat tinggal Yul untuk bertemu dengan Jin Seo Won yang tertidur.

Saat masih dalam bentuk seekor anjing, Hae Na mencoba mencium Seo Won untuk menghilangkan kutukan, namun upayanya tidak berhasil.

Dia menyadari bahwa dia harus mencium sosok Jin Seo Won ketika sadar agar kutukan tersebut menghilang dari dirinya.

Sinopsis Episode 5 dan 6 A Good Day to Be A Dog

Hae Na, yang berubah menjadi anjing, berusaha memecahkan kutukan dengan mencium Seo Won saat pria itu tertidur pulas.

Namun, setelah menciumnya, ternyata tidak ada perubahan apa pun dalam dirinya. Hae Na tetap menjadi anjing hingga lewat malam dan kembali menjadi manusia di pagi hari.

Yu Na memberikan saran agar Hae Na jujur mengenai kutukannya pada Seo Won, terutama karena hanya Seo Won yang dapat membantunya.

Sementara itu, Seo Won menemukan adanya perundungan terhadap salah satu siswanya, seorang gadis yang menjadi korban.

Dia mengamankannya dan meminta dewan guru untuk menangani kasus tersebut.

Namun, wali kelasnya menolak melanjutkan kasus ini, menganggapnya sebagai hal biasa terjadi pada anak-anak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved