Laju Ekonomi Sumut Melambat, BPS Sebut Dampak Industri Pengelolaan dan Belanja Pegawai Terkontraksi
Laju pertumbuhan ekonomi tersebut baik secara tahunan ataupun kuartalan, dikatakan Hasan, mengalami perlambatan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ekonomi Sumatera Utara pada triwulan ke III tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Besarannya sama seperti nasional yaitu 4.94 persen, yang membedakannya adalah pada quartal to quartal (qtq) yaitu 2 persen, sementara di nasional sebesar 1.60 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Nurul Hasanudin.
Laju pertumbuhan ekonomi tersebut baik secara tahunan ataupun kuartalan, dikatakan Hasan, mengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan ke II tahun 2023.
"Untuk laju pertumbuhan kita, baik itu di yoy, qtq ataupun ctc, kita lihat ada perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.
Jika dilihat secara yoy, laju pertumbuhan ekonomi sumut mengalami pertumbuhan yang melambat dari sebelumnya 5.19 persen pada triwulan ke II tahun 2023, kini menjadi 4.94 persen pada triwulan ke III.
Secara kumulatif (ctc), ekonomi Sumut bertumbuh 5 persen pada triwulan III 2023, ada pelambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu 5.03 persen.
Kemudian, secara kuartalan (qtq) pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan III tercatat 2 persen, lebih lambat dari triwulan sebelumnya yakni 2.88 persen.
"Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat ini dipengaruhi oleh Industri pengelolaan yang melambat kemudian belanja pegawai yang mengalami kontraksi," paparnya.
Jika merujuk pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Sumut mengalami peningkatan dibandingkan triwulan ke II yaitu dari Rp 149.90 triliun menjadi Rp 152.91 triliun.
"Untuk melihat pertumbuhan ekonomi ini kita merujuk pada PDRB atas dasar harga konstan, dimana di Triwulan ke III tahun 2023 tercatat sebesar Rp 152.91 triliun, meningkat sebesar 2 persen jika dibandingkan triwulan ke II sebesar Rp 149.90 triliun," katanya.
Sementara itu, perekonomian Sumut berdasarkan besaran PDRB triwulan III tahun 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 267.30 triliun, meningkat jika dibandingkan triwulan III 2022 yaitu Rp 244.07 triliun dan lebih tinggi dari kuartalan triwulan II 2023 yaitu Rp 260.36 triliun.
Adapun pertumbuhan tertinggi pada Triwulan III 2023 terjadi di kategori Konstruksi yaitu sebesar 4.46 persen.
Hal tersebut terkonfirmasi dengan aktivitas Pembangunan jalan tol yang masih terus berlanjut, pembangunan venue PON XXI di Sumut, maupun realisasi belanja modal APBN/APBD yang meningkat.
"Sedangkan Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jamsos Wajib mengalami kontraksi terdalam (g to q), yaitu sebesar -14.71 persen. Mayoritas lapangan usaha tumbuh positif secara q-to-q," paparnya.
Namun, jika dibandingkan dengan Triwulan III 2022 (y-on-y), pertumbuhan tertinggi pada Triwulan III 2023 terjadi di kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 12.41 persen, diikuti oleh Penyediaan Akomodasi, dan Makan Minum sebesar 11.19 persen, serta Kategori Jasa Lainnya sebesar 10.14 persen.
"Secara umum, seluruh kategori memiliki pertumbuhan yang positif kecuali kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jamsos Wajib mengalami kontraksi sebesar -2.36 persen," pungkasnya.(cr10)
Laju Ekonomi Sumut Melambat
BPS Sumut
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut
belanja pegawai
| Kominfo Sumut dan BPS Sumut Teken MoU Sinergi Pemanfaatan dan Pembangunan Portal Data Daerah |
|
|---|
| Sumut Alami Deflasi 0,63 Persen pada Februari 2025, Tarif Listrik Turun Jadi Pendorong Utama |
|
|---|
| BPS Catat Inflasi Provinsi Sumut 0.40 persen di Januari 2024, Berikut Sektor Penyebabnya |
|
|---|
| Ini Penyebab Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumut Melambat pada Triwulan ke III 2023 |
|
|---|
| Tingkat Pengangguran Terbuka Sumut Turun 1.000 Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemaparan-Kepala-Badan-Pusat-Statistik-BPS-Sumatera-Utara-Nurul-Hasanudin_.jpg)