Berita Viral

Siswa SMK Jalan Kaki Bawa Poster Protes Mencari Keadilan, Tak Terima Dituduh Pencuri oleh Gurunya

Sambil berjalan kaki, siswa SMK itu juga membawa sebuah bendera yang digantungkan di belakang tas sekolahnya.

|
Penulis: Istiqomah Kaloko |
Instagram.com/@wonogiri_terkini
Viral siswa SMK Bhakti Mulia Wonogiri jalan kaki bawa poster yang bertuliskan protes atas tuduhan pencurian terhadapnya. 

TRIBUN-MEDAN.com – Beredar di media sosial foto seorang siswa SMK jalan kaki sambil membawa sebuah poster yang bertuliskan protes terhadap gurunya.

Sambil berjalan kaki, siswa SMK itu juga membawa sebuah bendera yang digantungkan di belakang tas sekolahnya.

Baca juga: Siswa SMK Bercita-cita Jadi Presiden Usai Menghadiri Acara Rembuk Kemerdekaan di Medan

Adapun poster yang dibawa itu bertuliskan pernyataan bahwa dirinya bukanlah pencuri seperti yang dituduhkan gurunya terhadapnya.

“Demi Allah aku anak yatim ‘BUKAN PENCURI’ tidak seperti yang dituduhkan guru SMK BHAKTI MULIA & APOTEK ,” isi tulisan dalam poster itu.

Tak lupa, tulisan itu ditutup dengan kalimat “mencari keadilan”.

Aksi siswa SMK yang protes atas tuduhan guru terhadapnya pun viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @wonogiri_terkini.

Setelah ditelusuri, foto yang beredar tersebut diambil di lampu merah Simpang Empat Pokoh, Kecamatan Wonogiri Kota Selasa (31/10/2023) pagi.

Sementara siswa yang lakukan aksi protes itu bersekolah di SMK Bhakti Mulia Wonogiri.

Dilansir dari Tribun Solo, Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri, Sutardi, saat dimintai konfirmasi, mengonfirmasi bahwa siswa tersebut merupakan salah satu murid di sekolahnya.

Siswa tersebut, MI, berada di kelas XII di sekolah tersebut.

Sutardi menyatakan bahwa pihak sekolah telah menerima kabar tentang kejadian tersebut dan sejumlah guru telah menjemput siswa tersebut di sekitar Kantor DPRD Wonogiri.

"Iya kami tadi juga dapat kabar itu. Akhirnya dijemput teman-teman guru di sekitar Kantor DPRD Wonogiri," ungkapnya.

Namun, siswa tersebut masih berada di ruang BK dan belum bisa diwawancarai oleh wartawan.

Menurut Sutardi, permasalahan itu sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan pada pertengahan Oktober 2023.

Namun masalah itu kembali diungkit oleh siswa bersangkutan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved