Breaking News

Berita Internasional

Wanita Diceraikan Suami di Hari Pernikahan, Ternyata karena Pengantin Perempuan Nyanyikan Lagu Ini

Kejadian pengantin pria ceraikan istri seusai bernyanyi di hari pernikahan itu terjadi di ibu kota Irak, Baghdad.

HO
Ilustrasi Pengantin pria ceraikan istri usai bernyanyi di hari pernikahan 

TRIBUN-MEDAN.com – Pada dasarnya, pernikahan merupakan hari bahagia bagi setiap pasangan dimana peristiwa penting dirayakan sebagai permulaan hidup baru mereka bersama namun ternyata hal itu malah berbeda bagi pengantin pria ceraikan istri usai bernyanyi di hari pernikahan.

Kejadian pengantin pria ceraikan istri seusai bernyanyi di hari pernikahan itu terjadi di ibu kota Irak, Baghdad.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, aksi pengantin pria ceraikan istri usai bernyanyi di hari pernikahan itu ternyata bukan yang pertama kalinya terjadi.

Pernikahan itu seketika bagaikan sebuah lelucon ketika pengantin pria mengumumkan perceraiannya dengan pengantin wanita tepat di pesta pernikahan hanya karena sebuah lagu.

Hari itu pernikahan berlangsung dengan sangat meriah dengan kehadiran kerabat dan teman kedua mempelai.

Awalnya, kedua mempelai juga tampak sangat bahagia dan gembira karena mendapat banyak berkah.

Di tengah pesta pernikahan, sang mempelai wanita tampil di atas panggung untuk unjuk kebolehan.

Tanpa diduga, ketika pengantin wanita mulai bernyanyi.

Alih-alih senang melihat penampilan sang istri, pengantin pria yang berada di bawah panggung terlihat sangat marah, ia tampak tidak nyaman dan malu.

Setelah penampilan wanita itu selesai, kedua mempelai mulai bertengkar sengit, tidak ada yang mau mengalah sehingga menyebabkan seluruh aula pernikahan menjadi kacau balau.

Ternyata hari itu, sang pengantin wanita memilih membawakan lagu berjudul "Mesaytara" karya penyanyi Irak bernama Lamis Kan.

Kata "Mesaytara" berarti "Saya memerintah" atau "Saya akan mengendalikan Anda".

Dalam lagu ini, ada juga kalimat seperti: "Aku akan mendominasi dan kamu akan dikendalikan di bawah instruksi ketatku. Jika kamu melihat gadis-gadis lain di jalan, aku akan melakukan hal yang sama, membuatmu iri. Selama kamu tetap di sisiku, kamu harus menuruti perintahku".

Tak hanya bernyanyi, sang mempelai juga menari riang mengikuti alunan musik dengan diikuti teman-temannya.

Setelah mendengar lirik lagu tersebut, pihak mempelai pria mengira bahwa pihak mempelai wanita sedang memprovokasi dan menyatakan perang terhadapnya, sehingga ia menjadi marah lalu menuntut untuk mengakhiri pernikahan ini.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved