Berita Viral
Sosok Pemilik Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Terancam 15 Tahun Penjara, Ternyata Tak Miliki Izin
Sosok pemilik jembatan kaca pecah di wisata The Geong Banyumas yakni Edi Suseno alias ES (65) jadi tersangka dan terancam 15 tahun penjara
TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok pemilik jembatan kaca pecah di Banyumas yakni Edi Suseno alias ES (65) jadi tersangka.
Adapun pemilik jembatan kaca yang pecah di kawasan wisata The Geong, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu kini terancam 15 tahun penjara.
Seperti diketahui, jembatan kaca di Banyumas tersebut pecah dan memakan korban jiwa.
Terbaru, Polresta Banyumas telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan, sebelum penetapan tersangka pihaknya sudah meminta keterangan 16 orang saksi.
Mereka terdiri dari karyawan wahana jembatan kaca hingga saksi yang menolong korban selamat.
"Pengelola sudah kami tetapkan menjadi tersangka dan yang bersangkutan ditahan," jelas Edy, dikutip Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Edy menambahkan selain berstatus sebagai pemilik, pria kelahiran 1960 itu merupakan desainer jembatan kaca tersebut.
Kini, ES dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara.
"Dia melakukan kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia atau luka berat," kata Edy.
Informasi tambahan, ES dihadirkan langsung oleh polisi saat konferensi pers kasus jembatan kaca pecah di Banyumas.
Ia digelandang di hadapan media dengan sudah memakai baju Tahanan Polresta Banyumas berkelir biru.
Ternyata Jembatan Tak Miliki Izin
Dirangkum dari TribunJateng.com, jembatan kaca yang dibangun ES tidak memiliki izin.
Jembatan sepanjang 52 meter itu juga tak memenuhi sertifikasi fungsi yang aman.
Jembatan kaca dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing panjangnya 22 meter, 12 meter, dan 19 meter.
Struktur jembatan ditopang dengan rangka yang memiliki panjang berbeda di setiap bagiannya.
Baca juga: Lagi Tren, Jembatan Kaca Makan Korban, 4 Orang Sedang Selfie Terjatuh di Banyumas, Satu Orang Tewas
Baca juga: PILU Korban Jatuh dari Jembatan Kaca Rencana Naik Haji Tahun Depan, Disusul Anak Mau Beri Kejutan
Diketahui jembatan menggunakan kaca jenis tempered yang tidak sesuai standar.
Seharunya pengelola menggunakan kaca setebal 3,6 cm, namun nyatanya kaca yang pecah berukuran 1,2 cm.
Detik-detik kejadian
Sebelumnya, kejadian bermula saat 11 wisatawan sedang berada di atas jembatan kaca pada Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Wisatawan terbagi menjadi dua kelompok masing-masing terdiri dari 7 orang dan 4 orang.
Wisatawan berjumlah 4 orang itu melakukan selfie di atas jembatan.
Posisi mereka berada di dekat patung berbentuk tangan yang mencengkram jembatan tersebut.
Saat asyik selfie, tiba-tiba satu sisi kaca di jembatan pecah dan membuat 4 orang terjatuh.
Ada 2 orang wisatawan berpegangan di kerangka jembatan, sementara 2 lainnya langsung terjatuh ke tanah.
Kata saksi mata
Penjaga toilet wisata sekaligus saksi mata, Sanarto mengaku menyaksikan detik-detik saat jembatan kaca pecah.
Ia mendengar korban selamat teriak minta tolong.
"Mereka sedang foto-foto, (sedangkan) 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri," katanya.
Sanarto melanjutkan, korban berinisial F (49) dilaporkan tewas, sedangkan A (41) kritis akibat terjatuh.
Keduanya merupakan wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: NASIB Terkini Enuh Nugraha Alumni ITB Jadi ODGJ, Singgung Nama Satu Wanita,Teman Seangkatan Kecarian
Baca juga: Momentum Hari Sumpah Pemuda, Meryl Saragih Ajak Anak Muda Sumut Bergerak Bersama Majukan Indonesia
Polisi turun tangan
Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu membenarkan, pihaknya sudah turun tangan dalam kasus ini.
Polisi telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk memasang garis polisi.
Lebih jauh, lanjut Edy, akan ada pemeriksaan terhadap kondisi jembatan kaca yang pecah.
Baca juga: JOKOWI Sudah Kirim Satu Nama Calon Panglima TNI ke DPR RI Pengganti Yudo Margono, Ini Sosoknya
Baca juga: Achiruddin Hasibuan Divonis Bebas dan Dinilai Tak Terbukti Bersalah Dalam Perkara Solar Ilegal
"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," ujarnya.
Edy menambahkan, petugas telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata.
"Untuk sementara (wahana jembatan kaca) ditutup dulu," tutupnya.
Pengelola siap tanggung jawab
Seorang pegawai tempat wisata, Angga (30) membeberkan, bosnya siap bertanggungjawab atas kejadian ini.
Pengelola juga sudah menutup wahana jembatan hingga pihak-pihak terkait selesai melakukan pengecekan.
"Tadi dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," tegas Angga.
Angga melanjutkan, jembatan kaca merupakan wanaha baru yang dibuka untuk umum pada lebaran lalu.
Jembatan menggunakan tempered dengan ketebalan 1 sentimeter.
Akan tetapi, sebagai pegawai yang bertugas menjaga, Angga sendiri tidak tahu kapasitas wahana ini.
"Kaca itu jenisnya sama yang ada di Baturraden. Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," pungkasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sosok-pemilik-jembatan-kaca-pecah-di-Banyumas-yakni-Edi-Suseno-alias-ES-65-jadi-tersangka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.