LPKA Medan Terima Audiensi Puluhan Siswa SMA Wiyata Dharma, Kenalkan Dunia Hukum Sejak Dini

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas-1 Medan menerima audiensi 30 siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Wiyata Dharma di ruang rooftop LPKA Medan, Sabtu (28/10/2023).

Kunjungan itu dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-59 sekaligus memperkenalkan. Dan pendampingan kepada siswa-siswi potensial.

Sehingga para siswa bisa menggali informasi hukum, pengetahuan hukum serta mengenal tugas serta fungsi LPKA Medan.

Baca juga: Pegawai LPKA Medan dan Anak Binaan Memperlihatkan Kebersamaan saat Upacar Hari Sumpah Pemuda

"LPKA Medan sebagai lembaga negara penegak hukum untuk anak di masyarakat," ujar Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi kepada media, Senin (30/10/2023).

Tidak hanya itu, ia mengucapkan terima kasih dan selamat atas kunjungan para siswa-siswi SMA Wiyata Dharma Medan.

"Selamat datang bagi anak-anak kami dari SMA Wiyata Dharma Medan. Selain mengenal dan menggali informasi terkait hukum juga menumbuhkan kebiasaan sadar hukum," katanya.

Lalu, sadar hukum menjadi tantangan dan tanggungjawab senua pihak. Jadi budaya sadar dan taat hukum sejatinya haruslah ditanamkan sejak dini.

Menurutnya, elemen ppendidikan menjadi ujung tombak dalam menanamkan sikap dan kebiasaan untuk mematuhi aturan-aturan yang ada.

"Institusi pendidikan merupakan media sosialisasi primer yang sangat mempengaruhi pembentukan karakter manusia di kemudian hari," ungkapnya.

Sedangkan, Kepala Sekolah SMA Wiyata Dharma, Hamonangan Simamora menyampaikan, terima kasih terhadap LPKA Medan dalam memberikan kesempatan untuk peserta didik.

Baca juga: Puluhan Anak Binaan LPKA Medan Menghadiri Sosialisasi Penyelenggaraan Bantuan Hukum Gratis

"Kunjungan ini secara umum bertujuan memberikan kesempatan bagi para peserta didik agar mengenal lebih dekat. LPKA Medan sebagai lembaga negara penegak hukum di masyarakat," katanya.

Ia menuturkan, kunjungan ini diharapkan menjadi sarana terhadap para peserta didik untuk melakukan inovasi.

Kemudian mengubah mindset dan menggali semua ilmu serta semua profesi demi peningkatan kualitas diri.

"Merupakan kunci utama kesuksesan peningkatan pengetahuan hukum," ujarnya.

(*)