Tribun Wiki

Merpati Nicobar Atau Junai Emas, Kerabat Burung Dodo dengan Bulu yang Indah Merona

Merpati Nicobar atau junai emas yang memiliki bulu menawan berwarna cerah. Hidup makan biji-bijian

Editor: Array A Argus
INTERNET
Ilustrasi merpati Nicobar atau junai emas 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kamu mungkin sudah banyak tahu mengenai burung merpati atau burung dara.

Ya, burung ini banyak dipelihara dan hidup bebas di sekitar permukiman.

Tak jarang, para pemelihara burung merpati mengadakan lomba di lapangan terbuka, dengan menerbangkan pejantan, dan mengibas-ngibaskan betinanya.

Namun, tahu kah Anda, bahwa ada burung merpati Nicobar?

Baca juga: Katak Bertanduk, Bukti Fauna Indonesia Begitu Kaya

Burung merpati Nicobar atau juntai emas ini dapat ditemukan di Indonesia.

Penyebarannya berada di sekitar Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Irian.

Burung ini memiliki corak yang khusus.

Ia memiliki bulu menawan yang cerah.

Secara ilmiah, burung merpati Nicobar bernama Caloenas nicobarica.

Baca juga: Jangan Main-main dengan Ikan Pari Jika Tidak Ingin Mati Kesakitan

Ia masuk kategori merpati berukuran sedang, dengan panjang sekitar 34 cm, dari salah satu genus burung merpati Caloenas.

Secara umum, burung ini memiliki bulu berwarna hitam keabuan dilapisi dengan hijau keemasan mengilap di bagian leher, mantel, punggung, dan sayapnya.

Bulu leher dan sayap memanjang.

Paruhnya berwarna hitam dengan sedikit benjolan di pangkalnya. Jantan dan betina serupa.

Burung dewasa memiliki ekor pendek berwarna putih, kaki abu-abu dengan cakar kuning.

Burung muda berwarna kehitaman dengan bulu leher pendek dan kaki kecokelatan.

Baca juga: Ikan Sapu-sapu, Hidup di Air Kotor, Jadi Bakso dan Siomay, Ini Bahayanya Jika Dikonsumsi

Burung junai emas bersarang di atas pohon atau semak, dengan ketinggian antara dua sampai dua belas meter dari permukaan tanah.

Sarangnya terbuat dari ranting-ranting yang ditata tidak beraturan.

Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua induknya.

Junai emas adalah spesies terestrial. Burung ini banyak menghabiskan waktunya di permukaan tanah, mencari makanan.

Pakan burung junai emas terdiri dari aneka biji-bijian, buah-buahan yang jatuh di tanah, dan berbagai jenis hewan kecil.

Baca juga: SOSOK Mbah Moedjair, Penemu Ikan Mujair, Bermula Ingin Budidaya Ikan Laut

Burung junai emas memiliki daerah sebaran yang luas, tetapi hilangnya habitat hutan, penangkapan liar untuk perdagangan serta pengenalan hewan-hewan asing di habitatnya seperti anjing, kucing, dan tikus mengancam keberadaan spesies ini.

Junai emas dievaluasikan sebagai hampir terancam di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Kerabat Burung Dodo yang Punah

Berdasarkan analisis kladistik rangkaian mtDNA sitokrom b dan 12S rRNA, merpati Nicobar kadang-kadang disebut sebagai kerabat terdekat dari didines (Raphinae) yang telah punah, termasuk dodo (Raphus cucullatus).

Namun, hasil penelitian menunjukkan hal ini sebagai salah satu kemungkinan lemah dari sampel taksa yang terbatas. 

Baca juga: Ragam Jenis Ular Piton di Indonesia, Mangsa Ternak dan Manusia, Ada yang Dijadikan Tambul Tuak

Bagaimanapun, data urutan nDNA β-fibrinogen intron 7 setuju dengan gagasan Raphinae sebagai subfamili merpati (dan bukan keluarga mandiri, seperti yang diyakini sebelumnya karena apomorfinya yang aneh) yang merupakan bagian dari beragam radiasi Indopasifik, yang juga termasuk dalam merpati Nicobar.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter     

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved