Berita Viral
KONDISI Terkini Bocah 7 Tahun Disiksa Sekeluarga di Malang, Trauma Mendalam, Dititip ke Panti Asuhan
Kondisi terkini bocah 7 tahun di Malang yang disiksa ayah kandung dan keluarga tiri sampai alami busung lapar, tulang retak dan luka sekujur tubuh itu
TRIBUN-MEDAN.COM – Kondisi terkini bocah 7 tahun di Malang yang disiksa ayah kandung dan keluarga tiri.
Adapun kini, bocah laki-laki berusia 7 tahun berinisial D itu telah dititipkan ke panti asuhan.
Terkini, setelah 14 hari dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, bocah 7 tahun tersebut diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Bocah yang menjadi korban penganiayan keluarganya pun didampingi petugas dari Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang dan relawan dari Yayasan Bersama Anak Bangsa meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 09.46 WIB menaiki mobil Toyota Avanza warna hitam.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, D diperbolehkan keluar dari rumah sakit dikarenakan kondisinya telah membaik.
"Jadi pada hari ini, Alhamdulillah korban D kondisi kesehatannya sudah mulai membaik. Sehingga, bisa keluar dari perawatan di rumah sakit,” ujarnya.
“Selanjutnya, pihak Dinsos menitipkan korban D ini ke salah satu panti asuhan di Kota Malang," lanjutnya dikutip Tribun-Medan.com, Selasa (24/10/2023).
Untuk melakukan pendalaman terkait kasusnya, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang.
Dikarenakan, keterangan dari korban D sangat diperlukan.
"Untuk perkembangan penanganan kasusnya, nanti kita akan koordinasi dengan Dinsos. Kapan kira-kira korban D ini bisa dimintai keterangan sambil menunggu hasil visum,"
"Ketika D sudah bisa dimintai keterangan dan hasil visumnya telah keluar, maka berkas perkaranya akan kami kirim ke kejaksaan," bebernya.
Disinggung terkait keberadaan ibu kandung D, hingga kini Satreskrim Polresta Malang Kota masih melakukan pencarian.
"Memang ada beberapa yang memberikan informasi, tetapi setelah kami telusuri informasi tersebut, ternyata tidak mengarah ke ibu kandung korban D. Sehingga, saat ini kami masih melakukan pencarian," terangnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari mengungkapkan secara detail terkait kondisi D.
"Untuk progresnya, D ini sangat cepat untuk pemulihan. Selain itu, D ini sifatnya ramah dan ceria kepada setiap orang. Lalu berat badannya juga mengalami kenaikan, pada awalnya hanya 10 kilogram, tetapi sekarang sudah 14 kilogram," jelasnya.
Baca juga: Sosok Kakek Yamin Jualan Durian Sampai Subuh Cuma Untung Rp5 Ribu,Luntang-lantung Jika Tak Bawa Uang
Baca juga: Pilunya Ibu Hamil yang Teriak Histeris Usai Difoto Diam-diam di KRL, Keguguran, Penantian 2 Tahun
Namun pihaknya menambahkan, bahwa saat ini yang menjadi perhatian serius adalah pemulihan trauma D.
"Yang perlu menjadi perhatian, adalah kondisi psikis dan traumanya. Karena D saat tidur, sering mengigau dan tiba-tiba menangis serta menyebut nama ayahnya,"
"Disamping itu, kalau diajari membaca dan mewarnai, D cenderung menolak. Kemungkinan dulunya, waktu diajari keliru atau bagaimana dan mendapatkan kekerasan fisik," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki di Kota Malang berinisial D (7), menjadi korban penganiayaan dan penyekapan.
Polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut.
Yaitu, JA (37) yang merupakan ayah kandung korban, lalu ibu tiri korban EN (42), lalu kakak tiri korban PA (21), nenek tiri korban inisial MS (65), dan paman tiri korban inisial SM (43).
Aksi keji tersebut dilakukan selama kurun waktu 6 bulan, di rumah tersangka yang berada di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dan peristiwa itu terbongkar pada Senin (9/10/2023) lalu.
Atas perbuatannya tersebut, tersangka telah ditahan dan bakal meringkuk di dalam penjara dalam waktu yang cukup lama.
Kelima tersangka dikenakan Pasal 80 UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Baca juga: PILU Bocah SD Curhat di Makam Sang Ibu, Izin Mau Masuk Pesantren, Niatnya Sungguh Mulia
Baca juga: Sembunyikan Ganja di Uang Kertas, Dua Pria Diamankan Satresnarkoba Polres Tanah Karo
Alami Busung Lapar, Tulang Retak, Disundut Rokok
Sebelumnya diberitakan, anak berusia 7 tahun itu disiksa habis-habisan oleh seluruh keluarganya di rumah dalam waktu yang cukup lama.
Akibat penganiayaan tersebut, bocah 7 tahun tersebut mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan.
Adapun bocah 7 tahun tersebut akhirnya berhasil kabur dan minta pertolongan tetangga.
D akhirnya berhasil kabur usai disekap orangtuanya di ruangan sempit dengan panjang dan lebar 1,5 meter.
Kini, terkuak alasan keluarga di Malang siksa bocah 7 tahun, penyiksa akhirnya diamankan pihak kepolisian.
Kondisi sebenarnya D, anak berusia 7 tahun di Malang itu sangat memprihatinkan.
D, bocah 7 tahun diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan keluarganya sendiri di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Ia selama ini disekap oleh ayah kandungnya di kamar kecil berukuran 1,5 meter.
Hingga akhirnya D berhasil kabur dan keluar dari rumah pada Senin (9/10/2023).
D kemudian meminta pertolongan tetangga hingga akhirnya kasus yang dialami D dilaporkan ke kepolisian.
Diduga aksi keji yang dialami D sudah berlangsung selama enam bulan terakhir.
Selain ayah kandungnya, D diduga juga dianiaya oleh ibu tiri beserta anggota keluarga lainnya.
"Korban meminta pertolongan ke rumah tetangga. Laporan dari warga selanjutnya diteruskan ke pihak RW dan ke kepolisian," kata R, warga sekitar pada Kamis (12/10/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com
Polisi kemudian mendatangi lokasi dan lansung mengamankan semua penghuni rumah pada Selasa (10/10/2023).
Selain itu polisi juga membawa beberapa barang bukti seperti kemoceng, cangkir dan panci listrik.
Menurut R, rumah tersebut dihuni 6 orang yakni korban, JA (37) yang merupakan ayah kandung korban, EN (42) ibu tiri korban, PA (21) kakak tiri korban, MS (65) nenek tiri korban dan SM (43) paman tiri korban.
R mengatakan, korban tersebut sering dianiaya dan disiksa oleh keluarganya.
"Kalau air dari panci listrik itu sudah mendidih, korban disuruh memasukkan kedua tangannya ke dalam panci," katanya.
Sementara itu warga lain yang berinisial M mengungkapkan, selama ini pelaku menyekap korban di kamar kecil berukuran panjang dan lebar 1,5 meter.
"Jadi, korban ini disekap di ruangan kamar kecil dekat kamar mandi. Dan korban ini tidak diperbolehkan keluar sama sekali bahkan untuk sekolah sekalipun," katanya.
Selain itu, kondisi tubuh korban sangat memprihatinkan, seperti kurus dan adanya luka di sekujur tubuh.
"Kondisinya sangat kurus dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Lalu di bagian kedua tangannya berwarna putih, seperti bekas luka bakar," katanya.
Selain kekurangan gizi dan terindikasi alami busung lapar, bocah malang itu juga menderita luka akibat kekerasan di beberapa bagian tubuhnya dari retak hingga luka bakar.
Dari pemeriksaan awal diduga ada retak tulang rusuk, tulang kaki dan tangan hingga di kepala korban.
Bukan itu saja, ada juga ditemukan luka bekas sayatan benda tajam.
Bahkan juga ada luka bakar di tubuh bocah yang tubuhnya begitu kurus itu.
(*/Tribun-Medan.com)
Baca juga: Di Balik Sikap Dingin PDIP soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Ini Kata Pengamat Politik USU
Baca juga: Sosok Kakek Yamin Jualan Durian Sampai Subuh Cuma Untung Rp5 Ribu,Luntang-lantung Jika Tak Bawa Uang
Baca juga: Diduga Cekcok soal Uang Parkir, Pria Berjaket Ojol di Medan Nyaris Dimartil
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bocah-Penderita-busung-lapar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.