Pemilu 2024

Golkar Deklarasi Gibran Cawapres Prabowo, Pengamat Politik Sumut: Isu Dinasti Politik Makin Kuat

Setelah Partai Golkar mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, dianggap bakal memperkuat posisi Prabowo.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Putra Jokowi Gibran Rakabuming saat bersama Prabowo Subianto dalam suatu kegiatan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setelah Partai Golkar mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, dianggap bakal memperkuat posisi Prabowo Subianto.

Sebab, partai berlogo pohon beringin itu sendiri memiliki 85 kursi di DPR dan memiliki suara terbanyak diantara Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Faisal Riza, dengan kekuatan 85 kursi, partai Golkar memiliki kekuatan terbesar menentukan siapa yang bakal mendampingi mantan Danjen Kopassus tersebut.

"Artinya, Gibran dibawa oleh partai Golkar yang memang di dalam koalisi itu setelah Gerindra, Golkar suaranya lebih banyak di situ.Kemudian dia punya hak lebih kuat mencalonkan Wakil Presiden,"kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Faisal Riza, Sabtu (21/10/2023).

Kemudian, yang bakal menguatkan Prabowo kalau memilih Gibran sebagai Cawapres ialah karena Wali Kota Solo itu merupakan anak Presiden Joko Widodo.

Dimana, Gibran dianggap sebagai perwakilan Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2024 kedepannya.

Sehingga suara dari pendukung Presiden Joko Widodo yang sebelumnya mendukungnya akan kembali berjuang untuk putra mahkota Presiden.

"Kemudian ini masuk lagi variabel besar dan penting dalam Pilpres yaitu bahwa Gibran adalah proksi Presiden Joko Widodo. Ini kan dianggap di atas kertas kekuatan besar yang punya kemungkinan lebih luas untuk menang ketimbang pasangan lain."

Namun demikian, isu dinasti politik dan minim pengalaman jika Gibran maju sebagai calon wakil Presiden akan semakin menguat di masyarakat.

Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pun dipastikan tidak tinggal diam melihat Gibran maju.

Makanya pengamat menilai, apabila Prabowo Subianto dan Gibran benar-benar mendaftar sebagai Capres dan Cawapres harus bisa mengelola isu dinasti politik.

Selain karena anak Presiden, keputusan Mahkamah Konstitusi tentang seseorang bisa maju sebagai Cawapres belum berusia 40 tahun tetapi selama berpengalaman sebagai kepala daerah juga dinilai politis oleh masyarakat.

"Posisi Gibran ini dianggap kontroversial terutama sejak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin, itu bisa dilihat dari wacana di publik soal politik dinasti. Persepsi, keraguan publik terhadap Gibran yang dianggap belum berpengalaman urusan beban kenegaraan diragukan publik."

Diketahui, partai Golongan Karya (Golkar) resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).

(Cr25/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved