Berita Viral

Sosok Pria di Lamongan Mendadak Kejang-kejang dan Meninggal Usai Bertemu Istrinya di Hotel

Sosok pria bernama Dwi Ratno Widjaya (27) mendadak kejang-kejang lalu meninggal usai bertemu istrinya di hotel

TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi. Sang istri bernama Iin kaget melihat suaminya tiba-tiba kejang-kejang di depan matanya usai bertemu di hotel 

TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok pria bernama Dwi Ratno Widjaya (27) mendadak kejang-kejang lalu meninggal usai bertemu istrinya di hotel.

Sosok pria bernama Dwi Ratno Widjaya itu langsung meninggal dunia sesaat setelah kejang-kejang usai beremu istrinya di hotel.

Sang istri yakni Iin pun mengaku kaget melihat suaminya tiba-tiba kejang-kejang di depan matanya.

Diketahuo, wanita yang bernama IIn Setyo Wati saat itu memang sedang berada di salah satu hotel wilayah Kelurahan Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, pada Kamis, (19/10/2023), pukul 16.32 WIB.

Iin menyewa kamar hotel pada pukul 14.17, Kamis (19/10/2023).

IIn diterima oleh resepsionis dan diantar masuk ke dalam kamar nomor 57.

Korban saat dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit pada Kamis (19/10/2023).
Korban saat dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit pada Kamis (19/10/2023).

Tak berselang lama, suaminya yakni korban datang dan langsung masuk ke dalam kamar tempat istrinya berada.

Pada pukul 16.32 WIB, korban mengalami kejang-kejang di dalam kamar

Iin pun ketakutan dan meminta bantuan.

 

ilustrasi hotel
ilustrasi hotel (shutterstock)


Karena diduga janggal, pihak keluarga meminta korban diautopsi dan rencananya dilakukan hari Jumat (20/10/2023) ini.

Namun dalam perkembangannya, keluarga membatalkan permintaan autopsi itu dan membawa pulang jenazah korban untuk dimakamkan.

Baca juga: Angkut 27 Pegulat Sumo, Pesawat di Jepang Tak Kuat Terbang, Begini Endingnya

Baca juga: Peristiwa Pembunuhan Tuti dan Amalia Makin Jelas hingga Motif Keuangan yang Dikelola Tuti dan Amalia

"Hari ini baru dibawa pulang, tidak jadi diautopsi, pihak keluarga korban akhirnya menerima kematian korban," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, Jumat (20/10/2023).

Data yang didapat penyidik, pasangan suami istri (Pasutri) itu dalam beberapa bulan terakhir ini sedang ada masalah.

Sebelumnya, pasutri itu mengontrak rumah di wilayah Made.

Baca juga: APES Pengusaha Tambang Asal Kalimantan,Kirim Rp50 Juta Buat Lamar Cewek, Rupanya Aslinya Kakek-kakek

Baca juga: Motif Pria di Bojonggede Siksa Istri hingga Tewas di depan Dua Anaknya, Bermula Dilarang Main TikTok

Namun kemudian pada Kamis (19/10/2023), pukul 14.17 WIB, sang istri tahu-tahu menyewa kamar di hotel.IIn diterima oleh resepsionis dan diantar masuk ke dalam kamar nomor 57.

Tak berselang lama, korban datang dan langsung masuk ke dalam kamar tempat istrinya berada.
"Korban masuk tanpa melakukan konfirmasi ke pihak resepsionis hotel," ujar Ipda Anton.

Pada pukul 16.32 WIB, korban mengalami kejang-kejang di dalam kamar.

Iin ketakutan dan langsung keluar dari dalam kamar meminta bantuan kepada karyawan hotel bernama Ita (35).

Kemudian, saksi Ita memberitahukan pada piket resepsionis, Rajib Bagus Ismail (26) terkait kejadian itu.

Saksi bergegas mengecek ke dalam kamar nomor 57, tempat korban dan mendapati korban sudah terlentang di lantai dan dalam keadaan kejang-kejang.

"Kepala berada di sebelah Timur, sedangkan kaki membujur ke arah barat," aku Rajib saat dimintai keterangan polisi polisi.

Seorang pria dianggap telah meninggal dan sudah dimakamkan oleh keluarga. Namun seminggu kemudian secara tiba-tiba dia mundul lagi di rumah.
Seorang pria tiba-tiba meninggal usai bertemu istrinya di hoteleva.vn)

Rajib kemudian menghubungi petugas Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) yang hanya berjarak 150 meter dari hotel.

Petugas RSML datang dengan mobil ambulans ke TKP dan membawa korban ke rumas sakit.

Setelah dilakukan perawatan secara medis di RS Muhammadiyah Lamongan selama kurang lebih sekitar 1 jam, korban dinyatakan meninggal dunia.

Saat dipastikan korban meninggal itu, pihak keluarga menduga kematian korban tidak wajar sehingga keluarga korban menghendaki agar dilakukan autopsi terhadap korban.

Sehingga korban dibawa ke RSUD DrSoegiri Lamongan untuk dilakukan visum luar. Rencananya, hari ini akan dilakukan autopsi dalam oleh team dokter dari Polda Jawa Timur.

Namun batal, lantaran pihak keluarga bisa menerima takdir warga Desa Karanglangit, Kecamatan Lamongan Kota tersebut.

Keterangannya, korban sebelumnya sudah sakit-sakitan. Ada batuk-batuk, kata keluarga.

"Begitu akhirnya, batal diautopsi, karena pihak keluarga bisa menerima," pungkas Anton.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 


 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved