Pilpres 2024

Tanpa Jokowi, Megawati Umumkan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar, Ini Pandangan Pengamat Politik

Presiden Joko Widodo tak hadir pada saat pengumuman Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar lantaran sedang menjalankan tugas negara di luar negeri. 

|
Penulis: Anugrah Nasution |
Instagram @mohmafudmd
Potret kedekatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mahfud MD yang juga saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam secara resmi telah ditunjuk sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo

Pengumuman nama Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Baca juga: Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, DPC PDI Perjuangan Dairi Optimis Raih 80 Persen Suara

Pengumuman itu disampaikan Megawati secara langsung di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).

Megawati didampingi para ketua umum partai koalisi pro Ganjar, yakni Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Baik Ganjar dan Mahfud juga hadir dalam pengumuman ini.

Namun saat yang bersamaan, Presiden Joko Widodo tak hadir pada momen tersebut lantaran sedang menjalankan tugas negara di luar negeri. 

Pengamat Politik Sumatera Utara, Anwar Saragih mengatakan, penunjukan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar Pranowo tanpa kehadiran Jokowi menunjukkan keteguhan politik Ketua Umum PDIP Megawati

"Pemilihan Mahfud MD oleh PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura kala Presiden Jokowi berkunjung ke luar negeri menunjukkan Megawati punya pendirian yang kuat soal pilihan tanpa intervensi siapapun," kata Anwar kepada Tribun, Rabu (18/10/2023). 

Menurut Anwar, kehadiran Mahfud yang juga berasal kalangan Nahdatul Ulama (NU) menunjukkan konsistensi PDIP. 

Baca juga: Usai Diumumkan Megawati, DPC PDIP Optimis Suara Ganjar dan Mahfud akan Meledak di Deliserdang

Hal itu dapat dilihat dari beberapa pemilihan presiden dan wakil presiden dimana PDIP secara konsisten menuju perwakilan dari kalangan NU bersamanya. 

"Pemilihan Prof Mahfud MD  yang berasal dari kalangan NU, berpengalaman dan lebih tua dari Ganjar menunjukkan konsistensi PDI Perjuangan dalam kepemimpinan nasional," ucapnya.

"Ketika Megawati menjadi Presiden tahun 2001-2004 wakilnya juga NU dan lebih tua yaitu Hamzah Haz. Begitu juga saat Megawati maju di Pilpres 2004, ia berpasangan dengan Hasyim Muzadi yang merupakan mantan ketua PBNU," ujar Anwar. 

Selain itu sebutnya, pemilihan Mahfud seolah kembali menegaskan keteguhan PDIP sebagai partai nasionalis religius. Seperti pada pemilihan presiden tahun 2014 lalu dimana Jokowi berpasangan bersama Jusuf Kalla. 

"Juga (Jusuf Kalla) dari NU, berpengalaman dan lebih tua. Serta, Kiyai Maruf Amin yang menjadi Cawapres Jokowi 2019 juga dari corak politik yang sama yaitu berasal dari kalangan NU, berpengalaman dan lebih tua," tuturnya. 

Pemilihan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar pun dipandang hal yang baik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved