Pemilu 2024
Berikut Rangkaian Kegiatan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Beijing, Lalu Dilanjutkan ke Arab Saudi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melanjutkan rangkaian kunjungan kerja hari ketiganya di Beijing
TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melanjutkan rangkaian kunjungan kerja hari ketiganya di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Rabu (18/10/2023).
Kegiatan pertama yang akan dilaksanakan oleh Presiden Jokowi:
1. Menghadiri Upacara Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt Road Forum (BRF) di Great Hall of The People, Beijing.
2. Presiden Jokowi bertemu dan menghadiri jamuan makan siang bersama Chairman of the National People’s Congress.
3. Ibu Negara Iriana ikut serta dalam rangkaian program pendamping KTT ke-3 BRF.
4. Ibu Negara Iriana mengunjungi China National Arts and Craft Museum untuk melihat kesenian dan kerajinan tangan RRT.
5. Presiden Jokowi menghadiri High-Level Forum and Thematic Forum Event: Connectivity in an Open Global Economy yang akan diselenggarakan di China National Convention Center, Beijing.
6. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya dengan bertolak ke Riyadh, Kerajaan Arab Saudi dari Beijing Capital International Airport.
Sempat bertemu dengan Vladimir Putin
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo sempat bertemu dan berfoto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum menghadiri Welcoming Dinner Leaders Belt and Road Forum (BRF) yang dilaksanakan di Great Hall of the People, Beijing pada Selasa (17/10/2023) malam. Jokowi dan Putin sempat bincang-bincang tentang hubungan persahabatan.
Setelah itu, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, di China World Hotel.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe membahas peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Di bidang ekonomi, Presiden Jokowi menyambut baik keinginan Sri Lanka untuk membentuk perjanjian perdagangan preferensi atau preferential trade agreement dengan Indonesia. Berdasarkan data, volume perdagangan Indonesia-Sri Lanka turun 27,5 persen pada tahun 2022 sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
"Untuk itu, saya menyambut baik keinginan Sri Lanka membentuk preferential trade agreement dengan Indonesia," ujar Presiden.
Selain itu, Presiden juga berharap dukungan Sri Lanka untuk dapat mencabut kebijakan larangan impor minyak sawit. Presiden mengatakan bahwa minyak sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia yang diproduksi dengan memperhatikan standar lingkungan.
"Saya usul kita bentuk mekanisme khusus untuk membuka kembali akses pasar minyak sawit Indonesia di Sri Lanka," ungkap Presiden.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jokowi-Putin-dan-Sri-Lanka.jpg)