Breaking News

Berita Medan

Pasien Sakit Jantung di Medan Didominasi Perempuan, Dinas Kesehatan: 2.109 Orang Gagal Jantung

Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat ada 3.306 pasien terkena penyakit jantung.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Juang Naibaho
net
ilustrasi serangan jantung 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat ada 3.306 pasien terkena penyakit jantung.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan Fatimah Pocut menerangkan dari 3.306, ada 1.197 pasien yang terkena penyakit jantung koroner.

Pocut menjelaskan, ada 2.109 pasien yang mengalami gagal jantung.

"Data ini terhitung sejak Januari-Oktober 2023. Namun data ini belum bisa dikatakan apakah ada penurunan pasien, sebab ini belum habis tahunnya," terangnya, Selasa (17/10/2023).

Menurutnya, penyakit jantung di Kota Medan tahun 2022 ada 5.154 pasien.

Setiap tahunnya pasien terkena jantung ini paling banyak diidap oleh jenis kelamin perempuan.

"Kalau dari jenis kelamin, dibanding tahun 2022 sama saja masih didominasi oleh pasien perempuan," jelasnya.

Dari beragamnya kasus jantung di Kota Medan, Pocut menjelaskan paling banyak kasus penyakit jantung koroner yang ditemukan.

"Kota Medan ini paling banyak kasus jantung koroner. Jantung koroner itu terjadi karena adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung," jelasnya.

Gejala umum yang dirasakan itu, adanya nyeri dada seperti terganjal sesuatu, rasa terbakar di dada, sesak nafas, sesak di dada, perasaan mual, sering pusing, mati rada pada bagian dada dan detak jantung tidak teratur.

"Penyebab penyakit jantung koroner itu beragam, bisa karena kebanyakan konsumsi minuman beralkohol, lemak dan kolestrol tinggi, keturutan penderita penyakit jantung, darah tinggi, ginjal akut, kelebihan lemak di pinggang dan kebiasaan merokok," terangnya.

Dijelaskan Pocut, ada klasifikasi orang yang rentan terkena penyakit jantung koroner ini.

"Diantaranya usianya di atas 40 tahun, dan memiliki riwayat penyakit hipertensi," ucapnya.

Untuk diketahui, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eva Susanti mengatakan penyakit kardiovaskular atau jantung menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

"Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit stroke dengan 19,42 persen dan jantung iskemik (serangan jantung) dengan 14,38 persen," katanya dalam konferensi pers terkait Hari Jantung Sedunia 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved