Breaking News

Hari Ulos Nasional

Usulkan 17 Oktober Sebagai Hari Ulos Nasional, Bupati Toba Sebut Ulos Adalah Identitas Kita

Yayasan Pusuk Buhit bersama masyarakat kawasan Danau Toba baru saja mengarak ulos sepanjang 1 kilometer yang diusung sekitar 200 orang.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Yayasan Pusuk Buhit bersama masyarakat kawasan Danau Toba baru saja mengarak ulos sepanjang 1 kilometer yang diusung sekitar 200 orang.

Sejak pagi hingga siang hari, masayarakat sekitar dari berbagai lapisan mengarak ulos daeri kawasan Soposurung hingga jantung kota Balige sembari berjalan.

Bupati Toba Poltak Sitorus berharap tanggal 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional. Pendedikasian hari tersebut sebagai kesempatan bagi masyarakat Batak memperkenalkan ulos lebih luas lagi.

"Kita berharap, tanggal 17 Oktober menjadi Hari Ulos Nasional. Maka, bersama Yayasan Pusuk Buhit, kita turut berharap hari tersebut mendapatkan pengesahan dari negara," ujar Bupati Toba Poltak Sitorus, Senin (16/10/2023).

Menurutnya, ulos memiliki nilai terdalam sekaligus identitas masyarakat Batak Toba.

"Ulos ini juga memiliki cerita. Ulos juga memperlihatkan karakter kita. Tadi kita sudah lihat iringan ulos dengan panjang seribu meter," terangnya.

Ulos sepanjang 1 kilometer tersebut diarak dari Kabupaten Samosir lalu dilanjutkan ke Kabupaten Humbahas, Tapanuli Utara dan hari ini di Kabupaten Toba.

"Ulos tersebut diarak dari Samosir, Humbahas, ke Taput dan hari ini di Toba dan akan dibawa ke Simalungun di Parapat," tuturnya.

Saat melintas di jantung kota Balige, terlihat sejumlah penari menyambut pengarak ulos.

"Kita suarakan ini sebagai warisan budaya kita. Kita juga berharap pemerintah pusat menjadikan tanggal 17 Oktober menjadi Hari Ulos Nasional," pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved