Tribun Wiki

SOSOK Pastor Guilherme Peixoto yang Doyan Musik Remix, Hingga Viral saat Konfrensi Pemuda Katolik

Pastor Guilherme Peixoto viral di media sosial karena aksinya memainkan musik remix di momen penutupan Konfrensi Pemuda Katolik di Lisbon

Editor: Array A Argus
INTERNET
Pastor Guilherme Peixoto 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pastor Guilherme Peixoto viral di media sosial setelah perayaan World Youth Day atau Hari Pemuda Sedunia pada Agustus 2023 lalu.

Saat itu, Pastor Guilherme Peixoto bergoyang sambil memainkan musik DJ di hadapan jutaan pemuda yang ada di Lisbon, Portugal.

Acara yang dihadiri oleh Paus Fransiskus itu berlangsung meriah, terlebih saat penutupan acara Hari Pemuda Seduinia diselingi musik DJ dari Pastor Guilherme Peixoto.

Baca juga: Bahaya Berhubungan Intim saat Haid Bisa Sebabkan Endometriosis, Simak Penjelasan dr Boyke

Lantas, siapa sosok Pastor Guilherme Peixoto ini? Berikut ulasannya.

Dikutip dari news.italy24.press, Pastor Guilherme Peixoto berusia 49 tahun. 

Ia berasal dari Keuskupan Braga di Portugal.

Sejak kecil, pastor berkepala plontos ini memang memiliki minat terhadap musik.

Selama 17 tahun mengabdi sebagai pastor paroki, ia juga menjalankan pekerjaan paralel sebagai penyiar.

Baca juga: 10 Manfaat Cengkih Bagi Kesehatan, Cocok untuk Sakit Gigi dan Peradangan

Pada tahun 2006, segera setelah ia menjabat sebagai ketua paroki Laúndos, di Póvoa de Varzim, di Portugal utara, ia mewarisi sebuah paroki yang berutang banyak.

Dia mendapat ide untuk membuka sebuah bar, yang dia sebut “Ar de Rock Laundos,” di mana umat sukarelawan menyajikan minuman, sementara yang lain mengadakan karaoke.

“Ini bukan kafe, ini bukan bar dan bukan klub”, tulisnya di Facebook.

“Ini lebih dari sekedar tempat fisik. Ini adalah semangat yang berorientasi pada keramahtamahan antar generasi, hingga reuni keluarga, di mana kami berusaha membuat semua orang betah dan bersosialisasi tanpa prasangka atau batasan usia," tulisnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Perhiasan Emas yang Tepat dan Aman

Pastor Guilherme menikmati dan menjadi begitu bersemangat dengan tempat ini, sehingga dia menemukan kembali hasrat lamanya terhadap musik dengan memainkan turntable di depan pelanggan.

Untuk menambah kemampuannya, Pastor Guilherme Peixotokemudian mendaftar di sekolah DJ untuk menjadi seorang profesional.

Pada bulan November 2019, untuk menunjukkan keterikatannya pada kehidupan paralel sebagai penyiar, dalam sebuah pertemuan di Vatikan, dia meminta Paus Fransiskus untuk memberkati headphone-nya.

“Dalam pertemuan dengan Paus”, katanya, “Saya mulai dengan menceritakan kepadanya tentang kecintaan saya pada musik paduan suara dan musik elektronik, dan kemudian saya meminta restu dari headphone tersebut, permintaan yang disetujui Paus Fransiskus dengan humor yang baik”.

Baca juga: Drakor Strong Girl Nam Soon, Dapat Rating Tinggi Karena Kisahnya yang Unik

Pastor Guglielmo masuk seminari pada usia 13 tahun dan mengejutkan semua orang, termasuk keluarganya.

Saat kecil, ia punya masalah kesehatan hingga harus masuk rumah sakit.

Namun, orangtuanya saat itu membawanya pulang.

"Bahkan jika saya tidak berhasil, setidaknya saya akan menghabiskan malam pertama itu di rumah dan bukan di rumah sakit. Saya langsung dibaptis di rumah sakit,” ujarnya.

Ketika dia kembali ke rumah, keluarganya selalu berada di sisinya berdoa dan bersama-sama mereka berjanji: jika dia selamat, mereka akan mempersembahkan dia kepada Tuhan, yaitu dia akan menjadi seorang imam.

Kebetulan atau tidak, yang pasti hal itu benar-benar terjadi.

“Saya tidak tahu apakah panggilan saya dipengaruhi oleh janji yang dibuat oleh orang tua saya ketika saya masih bayi”, jelasnya, “Saya baru mengetahui kisah ini beberapa tahun setelah saya menjadi seorang imam.”

Ketika dia masuk seminari, dia bergabung dengan beberapa grup: yang satu memainkan musik rock, yang lainnya memainkan lagu-lagu populer.

Dan pada akhir pekan dia pergi ke diskotik.

“Sambil terus menghadiri Misa dan kelas-kelas selama seminggu, tentu saja," katanya, sebagaimana diungkapan Pastor Guilherme Peixoto dalam sebuah wawancara dengan mingguan Katolik Perancis Le Pelerin.

“Dengan menjadi seorang penyiar saya ingin menunjukkan kepada generasi muda sebuah visi dunia, untuk memberi tahu mereka bahwa di lantai dansa kita semua sama. Dan ketika saya menyampaikan pesan Paus Fransiskus dan Yohanes Paulus II, saya menciptakan perpaduan antara iman, pesan Tuhan, dan musik yang menggairahkan kaum muda," katanya lagi.

Ia pun mengatakan, “Saya selalu mendapat kepercayaan dari para uskup saya, dan itulah yang ingin terus saya lakukan,” katanya kepada Le Pelerin.

Diketahui, World Youth Day kali pertama diinisiasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1986.

Pada akhirnya, festival itu menjadi pertemuan orang muda Katolik terbesar di dunia.

Acaranya komplet, termasuk konser dan sesi doa.(ray/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved