Kereta Cepat Jakarta Surabaya
Jokowi Sambangi China dan Arab Saudi, Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya hingga Bunga Utang
Presiden Jokowi sambangi China dan Arab Saudi hari ini. Kunjungan itu untuk membahas soal keberlanjutan proyek kereta cepat ke Surabaya dan utang
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
Cicilan utang proyek tersebut juga disebut diambil dari APBN.
Menanggapi hal tersebut, Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo buka suara melalui akun X (dulu Twitter) pribadinya.
Yustinus menjelaskan hal tersebut ketika menjawab pertanyaan dari akun @alisyarief.
“Berapa Cicilan Utang/bulan kpd China untuk Kereta Cepat Jakarta~Bandung? "226 Milyar selama 30 Tahun". Dari mana uangnya? APBN (Pajak Rakyat se Indonesia). Artinya orang Papua, Orang NTT, Orang Ambon, turut membayar, untuk mereka yang menikmati Kerata Cepat Jkt~Bandung tsb,” tulis akun tersebut, Kamis (5/10/2023).
Menanggapi hal ini, Yustinus pun menjawab lewat cuitan pribadinya.
Dimana ia mengatakan bahwa cicilan utang proyek KCJB bukan diambil APBN.
Yustinus mengatakan bahwa yang mengansur utang tersebut kepada China yakni PT KAI.
“Ini keliru. Saya luruskan: yang melakukan kontrak pinjaman utk cost overrun adalah PT KAI dan CBD. Yang akan mengangsur ya PT KAI,” tulisnya.
“Sumbernya? Dari pendapatan mereka, antara lain kontrak pengangkutan dg PT Bukit Asam. Jadi bukan cicilan dari APBN,” lanjutnya.
Cuitan Yustinus inipun langsung diserbu oleh warganet lainnya yang mengklaim bahwa suatu saat nanti apabila PT KAI sudah tidak mampu, maka akan disuntik dari APBN.
Hal ini juga disorot oleh Yustinus.
“Tidak langsung ke APBN juga karena masih ada PT PII sebagai perisai. Jadi memakai strategi mitigasi dg ring fencing dan menyerap first loss basis,” tegasnya.
Baca juga: Meski Belum Terbukti, Iran Klaim Punya Rudal Hipersonik Ancam Israel: 15 Kali Lipat Kecepatan Suara
Baca juga: PERANG Hamas Vs Israel Makin Gila, Korban Tewas Mendekati 4000 Jiwa, 9200 Orang Terluka!
Bunga Utang
Disisi lain diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku gagal dalam negosiasi terkait besaran bunga pinjaman di proyek KCJB.
Dalam lawatannya ke China, pemerintah Beijing bersikeras menetapkan bunga utang sebesar 3,4 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Utang-proyek-Kereta-Cepat-Jakarta-Bandung-KCJB-dinilai-ingkari-janji-Presiden-Joko-Widodo.jpg)