Kereta Cepat
Inggris dan Malaysia Pilih Kereta Cepatnya Mangkrak Daripada Bebani APBN, Jokowi Malah Tambah Rute
Negara Inggris dan Malaysia pilih kereta cepatnya mangkrak daripada bebani APBN, sikap Presiden Jokowi justru tak ambil pusing, malah mau tambah rute
TRIBUN-MEDAN.COM – Negara Inggris dan Malaysia pilih kereta cepatnya mangkrak daripada bebani APBN, sikap Presiden Jokowi justru berbeda dan pilih tak ambil pusing dengan rencana menambah rute.
Setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung diresmikan, kini Presiden Jokowi menyambangi China untuk membahas rencana memperpanjang rute kereta cepat sampai ke Surabaya, Jawa Timur.
Beda sikap antara Inggris Malaysia dengan Indonesia inipun disorot.
Dimana Inggris dan Malaysia memilih membatalkan proyek kereta cepatnya daripada membebani APBN.
Sementara Indonesia mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun disebut berasal dari APBN.
Untuk diketahui, sebelumnya Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memutuskan untuk membatalkan mega proyek kereta cepat atau high-speed rail (HSR) fase kedua meski sebagian proses kontruksinya terlanjur berjalan.
HSR fase kedua ini menghubungkan London dengan Manchester sejauh 530 kilometer.
Keputusan Sunak ini diambil karena ekonomi negara dalam kondisi sulit serta biaya investasinya membengkak sangat tinggi.
Estimasi biaya kontruksi semakin membengkak juga dikontribusi karena keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) menyusul banyaknya ketidakpastian ekonomi negara itu.
Sunak menyebut pembengkakan biaya dari proyek kereta cepat menjadi alasan pemerintah Inggris memilih tidak melanjutkan proyek tersebut.
Sunak, masih dalam pidatonya, mengatakan sebaiknya anggaran jumbo untuk pembangunan kereta cepat dialihkan untuk proyek transportasi lainnya yang lebih prioritas seperti pembangunan jalan raya, rel kereta api baru, hingga pengadaan bus-bus untuk mendukung transportasi publik di seluruh Inggris yang lebih merata.
"Saya memutuskan mengakhiri proyek HSR yang sudah terlanjur berjalan ini. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengalihkan sebagian investasinya sebesar 36 miliar poundsterling untuk membangun ratusan proyek transportasi baru di wilayah Utara dan Tengah, dan tentunya seluruh negeri," kata Sunak dikutip dari Reuters.
Baca juga: Jokowi Sambangi China dan Arab Saudi, Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya hingga Bunga Utang
Baca juga: Jokowi Bakal Sambangi China Bahas Soal Kereta Cepat Bandung-Surabaya, Pengamat: Mau Utang Lagi?
Sunak dengan jujur mengakui, kebijakannya membatalkan proyek kereta cepat adalah keputusan yang plin-plan.
Ini lantaran beberapa tahun sebelumnya, ia adalah politikus yang getol mendukung pembangunan HSR fase kedua.
Ia tak mempermasalahkan hal itu karena sudah dipertimbangkan dengan matang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Indonesia-menjadi-yang-pertama-memiliki-Kereta-Cepat-di-Asia-Tenggara.jpg)