Berita Viral

JAWABAN UIN Jambi Soal Kasus Bully dan Mahasiswi Disuruh Minta Maaf: Mereka Mungkin Mau Kenalan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi saat ini tengah menjadi perhatian netizen karena kasus bully yang dialami mahasiswinya yang ber

Editor: Liska Rahayu
TikTok.com/@30_juli_2004
Mahasiswi bercadar jadi korban perundungan sejumlah mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi saat ini tengah menjadi perhatian netizen karena kasus bully yang dialami mahasiswinya yang bercadar.

Bully tersebut dilakukan oleh sekelompok mahasiswa.

Imbasnya, para pelaku dan korban pun ditegur oleh pihak kampus.

Korban bully yang berinisial C tersebut disuruh membuat surat pernyataan bersalah dan meminta maaf karena sudah memviralkan video perundungan di UIN Jambi.

Pihak kampus pun membeberkan alasannya.

Seperti diketahui, seorang mahasiswi berinisial C dijahili oleh sejumlah mahasiswa saat sedang berada di dalam lift bersama rekannya.

Oleh C, video aksi perundungan itu kemudian diviralkan ke sosial media.

Pascaaksi bullying itu viral, C diminta oleh pihak kampus untuk membuat surat pernyataan bersalah.

Pasalnya, C dinilai telah membuat nama baik kampus tercoreng.

Dalam video klarifikasinya, C mengaku sudah dipertemukan dengan pelaku oleh pihak kampus, Jumat (13/10/2023).

Dalam pertemuan itu, korban dan pelaku telah mendapatkan sanksi dan harus membuat surat pernyataan.

"Pagi ini saya telah dipertemukan dengan pelaku bullying. Pihak UIN Jambi sudah memberikan sanksi berupa peringatan dan nasihat."

"Saya juga sudah membuat surat pernyataan bersalah, karena sudah memviralkan," kata C, dilansir Kompas.com.

Oleh karenanya, C menganggap masalah tersebut sudah selesai. Ia pun mengaku telah memaafkan para pelaku.

"Saya harap permasalahan ini selesai sampai di sini. Dengan tidak ada rasa dendam maupun sikap egois, baik dari saya maupun dari pelaku," tandasnya.

Terkait surat pernyataan bersalah itu, Wakil Rektor UIN Jambi, Bahrul Ulum buka suara.

Ia menjelaskan, surat pernyataan bersalah atau permintaan maaf itu bukan karena C menjadi korban bullying.

Namun, dalam hal ini, C sebagai pelaku yang telah memviralkan aksi perundungan.

Dalam pertemuan dengan pihak kampus, C mengaku menyesal dan tidak menyangka videonya akan viral.

"Konteks minta maafnya karena tidak menyangka akan viral."

"Kami juga katakan, kalau ada mahasiswi dirugikan, lapor saja ke pihak kampus."

"Jangan sampai diviralkan, karena itu berefek buruk ke kampus," ujarnya.

Sementara itu, pihak kampus memandang apa yang dilakukan sejumlah mahasiswa itu hanya bergurau dan tidak bermaksud melakukan perundungan.

Bahrul juga menyebut, aksi para mahasiswa itu tidak termasuk bullying karena tidak ada sentuhan fisik.

"Mereka (pelaku) itu mungkin mau kenalan, tapi mahasiswa itu tidak nyaman karena mau cepat turun, tapi malah tertahan," ungkap dia.

Menurut Bahrul, C sebenarnya telah melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke pihak fakultas.

Namun, karena pelaku dari fakultas yang berbeda, maka tidak bisa diselesaikan dengan cepat.

Lebih lanjut Bahrul menjelaskan, kampus memiliki ketentuan kode etik mahasiswa.

Sanksi dapat diberikan kepada mahasiswa secara berjenjang seperti diskor, dicabut beasiswa sampai dengan dikeluarkan (DO).

Kemudian, untuk memutuskan kesalahan mahasiswa, kampus memiliki dewan kode etik yang memberikan penilaian jenis pelanggaran.

"Dari dewan kode etik kemudian direkomendasikan kepada rektor. Baru nanti rektor yang mengambil keputusan," jelasnya.

Viral di Media Sosial

Video perundungan yang dialami C sebelumnya viral di media sosial setelah diunggah oleh sejumlah akun di Instagram, satu di antaranya @undercover.

Dalam video itu terlihat C bersama rekannya sedang berada dalam sebuah lift.

Ia berusaha menutup pintu lift, tapi tidak bisa karena dijahili oleh sejumlah mahasiswa.

"Ter-bully," kata salah satu pelaku sambil tertawa.

Tak berhenti di situ, terlihat ada mahasiswa yang membawa tong sampah berwarna kuning.

Nampaknya, dia berniat memasukkan benda tersebut ke dalam lift tempat C dan rekannya berada.

Akan tetapi, aksi tersebut dibatalkan.

Kemudian terdengar suara yang menyebutkan nama satu pelaku perundungan.

"Ingat ya yang bully namanya Raja," kata orang dalam video.

Pelaku terus mengganggu C dan rekannya sambil tertawa seolah puas telah melakukan pem-bully-an.

Kelakuan para pelaku itu pun membuat geram C. Ia pun meminta agar para pelaku menghentikan aksinya.

"Sudahlah," tegasnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved