Tribun Wiki
7 Lokasi Wisata Sejarah di Kota Medan yang Bisa Menambah Pengetahuan Mu
Berikut ini adalah lokasi wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi bersama keluarga untuk menambah wawasan pengetahuan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Bagi kamu yang saat ini sedang berada di Kota Medan atau berencana main ke sini, tak salah rasanya jika nanti memilih berkunjung ke lokasi wisata sejarah.
Di Kota Medan, ada sejumlah lokasi wisata sejarah yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan mu.
Lokasi wisata sejarah ini berada di sekitar pusat Kota Medan.
Untuk ke lokasi, kamu bisa menumpangi angkutan kota, ojek online, ataupun motor pribadi.
Inilah daftar lokasi wisata sejarah di Kota Medan yang bisa kamu kunjungi.
Istana Maimun
Istana Maimun merupakan istana Kesultanan Deli yang menjadi ikon Kota Medan.
Istana ini memiliki arsitektur yang unik dengan gaya Melayu, Islam, Spanyol, India, Belanda, dan Italia.
Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah dan koleksi artefak sejarah.
Bila berkunjung ke Istana Maimun, kamu juga bisa berfoto menggunakan pakaian adat Melayu yang biasa digunakan keluarga raja.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat Mariam Puntung, yang jadi legenda tak terpisahkan dari keberadaan Istana Maimun.
Saat ini, di lokasi juga ada penyewaan kuda yang bisa kamu tunggangi.
Namun, kalau ingin membeli sesuatu atau menyewa sesuatu, alangkah baiknya ditanya lebih dahulu.
Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun adalah satu diantara masjid terbesar di Indonesia dan menjadi landmark Kota Medan.
Masjid ini memiliki arsitektur yang megah dengan sentuhan gaya Melayu, Arab, dan India.
Di dalamnya terdapat ruang ibadah yang luas dan indah.
Keberadaan masjid ini juga tak lepas dari Istana Maimun.
Lokasinya pun berdekatan, dan bisa dijangkau hanya berjalan kaki dari Istana Maimun.
Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie Mansion adalah sebuah mansion yang dulunya merupakan kediaman dari seorang pengusaha Tionghoa terkemuka di Medan, yaitu Tjong A Fie.
Mansion ini memiliki arsitektur bergaya Tionghoa-Indonesia dengan nuansa kolonial Belanda.
Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang menampilkan kehidupan masa lampau.
Kamu juga bisa melihat benda-benda peninggalan Tjonk A Fie.
Namun, saat berkunjung ke lokasi, kamu harus mematuhi aturan yang sudah dibuat.
Sebab, ada beberapa ruangan yang tak boleh kita masuki.
Museum Perjuangan TNI-AD
Museum ini merupakan museum militer yang menampilkan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
Di dalamnya terdapat koleksi benda-benda bersejarah, seperti senjata, pakaian militer, dan dokumentasi perjuangan.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa mengetahui beragam cerita di masa perjuangan.
Kamu juga akan disuguhkan beragam senjata dengan beragam penjelasannya.
Vihara Gunung Timur
Vihara Gunung Timur adalah salah satu vihara terbesar di Medan.
Vihara ini memiliki arsitektur yang megah dengan sentuhan gaya Tionghoa.
Di dalamnya terdapat patung-patung Buddha yang indah dan ruang meditasi.
Saat kamu berkunjung ke lokasi, ada baiknya melihat aturan yang dibuat pengelola.
Gedung London Sumatera
Gedung London Sumatera adalah bangunan peninggalan kolonial Belanda yang memiliki arsitektur bergaya Eropa.
Gedung ini dulunya merupakan kantor perusahaan perkebunan London Sumatera di Medan.
Saat ini, gedung ini menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang menarik.
Kuil Shri Mariamman
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu yang terletak di Medan.
Kuil ini memiliki arsitektur yang khas dengan ornamen-ornamen yang indah.
Kuil ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi komunitas Hindu di Medan.
Lokasinya persis berada di Little India, yang juga menjadi ikon wisata Kota Medan.
Di sekitar kuil banyak ditemukan masyarakat India yang bermukim.
Masjid Al Osmani
Masjid Al Osmani juga dikenal sebagai Masjid Labuhan.
Lokasinya berada di wilayah Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan merupakan salah satu masjid tertua di Kota Medan.
Masjid Al Osmani didirikan pada masa pemerintahan Sultan Osman dari Kesultanan Deli pada tahun 1854 hingga 1858.
Masjid Al Osmani memiliki arsitektur yang unik dengan sentuhan gaya Melayu dan Arab.
Bangunan masjid ini memiliki atap berbentuk kubah yang indah dan terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti kayu dan batu.
Di dalam masjid, terdapat ruang ibadah yang luas dan indah, serta berbagai ornamen dan ukiran yang menghiasi dinding dan langit-langit.
Masjid Al Osmani juga memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Medan.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi komunitas Muslim di sekitar Medan Labuhan.
Masjid ini sering digunakan untuk pelaksanaan shalat lima waktu, khutbah Jumat, dan acara-acara keagamaan lainnya.
Bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Islam di Medan, mengunjungi Masjid Al Osmani adalah pengalaman yang menarik.
Anda dapat mengagumi keindahan arsitektur masjid ini, serta merasakan suasana yang kental dengan nilai-nilai keagamaan dan sejarah yang terkait dengan masjid ini.
Museum Situs Kota China
Museum Situs Kota China adalah sebuah museum yang didirikan untuk menyimpan dan memamerkan artefak dan peninggalan sejarah dari Situs Kota China, yang merupakan sebuah kota pelabuhan internasional pada abad ke-11 hingga ke-12.
Museum ini berbentuk seperti kapal dan terletak di Marelan, sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Medan.
Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai pameran yang menggambarkan sejarah dan budaya masyarakat Tionghoa di Medan.
Terdapat banyak artefak bersejarah, seperti arca kuno dan benda-benda lain yang ditemukan di Situs Kota China.
Museum Situs Kota China memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Medan.
Pengunjung dapat melihat ilustrasi tentang bagaimana Situs Kota China menjadi sebuah kota pelabuhan internasional yang penting pada masa lalu.
Mengunjungi Museum Situs Kota China adalah pengalaman yang menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Tionghoa di Medan.
Museum ini memberikan wawasan yang mendalam tentang peran dan kontribusi masyarakat Tionghoa dalam sejarah Kota Medan.(tribun-medan.com)
| Kisah Ronny Pasla, 'Si Macan Tutul' Bikin GBK Bergemuruh Gagalkan Tendangan Dewa Sepak Bola Brasil |
|
|---|
| SOSOK Kiandra Ramadhipa, Pebalap Muda Indonesia Tempati Posisi 5 di ETC 2025 |
|
|---|
| Profil Prof Yohanes Surya, Fisikawan yang Pilih Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Telkom |
|
|---|
| Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara |
|
|---|
| Profil dan Agama Aisha Retno, Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik dari Malaysia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/19052021_penataan_kawasan_cagar_budaya_danil_siregar-5.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.