Perang Hamas vs Israel

Biden Ngamuk Hamas Penggal Bayi Israel, Kerahkan 3.000 Marinir 2 Kapal Induk dan Kapal Serbu Amfibi

Amerika Serikat menambah bantuan tempur ke Israel setelah mengetahui pasukan Hamas memenggal bayi Israel.

|
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
Joe Biden Ngamuk Lihat Aksi Hamas Penggal Bayi Israel, Kerahkan 3.000 Marinir dan Kapal Serbu Amfibi 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden marah memberikan pidato terkait kondisi perang Hamas vs Israel. 

Joe Biden meluapkan emosinya setelah mengetahui Hamas membunuh bayi Israel saat melakukan serangan pada Sabtu (7/10/2023). 

Akibat amarah itu, Presiden Joe Biden mengerahkan alat tempur tambahan ke Israel. 

AS menambahkan bantuan alat perang berupa satu lagi kapal induk USS Dwight D. Eisenhower dan kapal ampibi serbu Bataan Amphibious-Ready Group.

Kapal ampibi serbu Bataan Amphibious-Ready Group terdirii dari USS Bataan (LHD-5) dab USS Carter Hall (LSD-50), yang diperkuat 3.,000 Marinir dari from the 26th Marine Expeditionary Unit.

Sebelumnya, AS sudah mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir, USS Gerald R. Ford. 

Pada media sosial twitter tersebar foto-foto kapal induk yang dikirim oleh AS ke Israel. 

Lewat postingan @Moshe Schwartz menunjukkan kapal induk SS Dwight D. Eisenhower. Kapal serbu ini dapat menghancurkan satu negara dengan ledakan dahsyatnya. 

"The Bataan Amphibious-Ready Group consisting of the USS Bataan (LHD-5), USS Carter Hall (LSD-50), and also roughly 3,000 Marines from the 26th Marine Expeditionary Unit are right now off the Coast of Bahrain and heading in the direction of the Arabian Sea, after they were forced to Wrap-Up an Exercise in Kuwait early in order to “Prepare for further Tasking as a result of Emerging Events.”

Pada postingan itu juga disebut, AS mengirimkan 3.000 marinir untuk mebantu Israel menyerang Hamas. 

The USS Dwight D. Eisenhower aircraft carrier Strike Group will be deployed to the Eastern Mediterranean joining the USS Gerald R. Ford carrier strike group.

USS Gerald R Ford, kapal induk terbaru AS senilai Rp 188 triliun.
USS Gerald R Ford, kapal induk terbaru AS senilai Rp 188 triliun. (HO)

Hamas Penggal Kepala Bayi Israel

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memastikan tetap memberi bantuan alat tempur dan pasukan ke Israel dalam perang menghadapi militan Hamas. 

Perang Hamas vs Israel masih berlangsung panas di jalur gaza. Sedikitnya 1.500 warga tewas dalam tragedi perang ini. 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan bahwa Hamas telah melakukan tindakan keji. 

Dikutip dari media The Times, Joe Biden mengatakan Hamas telah memenggal anak-anak dalam serangan mereka.  

Hal ini diungkap Joe Biden saat memberi pidato di Gedung Putih, Amerika Serikat. 

“Penting bagi warga Amerika untuk melihat apa yang terjadi. Saya telah melakukan ini sejak lama. Saya tidak pernah menyangka akan melihat foto-foto yang menunjukkan teroris memenggal kepala anak-anak,” kata Biden.

“Meremehkan kekejaman Hamas dan menyalahkan orang-orang Yahudi adalah hal yang tidak terpikirkan,” tambah presiden tersebut.

"Ini adalah tindakan setan yang sangat jahat," tegasnya merujuk Hamas.

DUA PEMIMPIN HAMAS TEWAS:

Setidaknya 1.200 orang tewas dan 2.900 lainnya terluka di Israel setelah kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari udara, darat dan laut pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu, kata pihak berwenang Israel kepada ABC News, Rabu (11/10/2023). (abcnews/sputniknews) (abcnews/sputniknews)

Dia melanjutkan dengan mencatat bahwa meskipun masa-masa sulit yang dihadapi Israel dan komunitas Yahudi, ada negara-negara yang mencoba membantu – termasuk negara-negara Arab.

Dia mungkin merujuk pada negara-negara seperti Uni Emirat Arab karena sebelum mampir ke meja bundar, Biden mengadakan panggilan telepon dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed.

Keduanya berbicara tentang serangan teroris terhadap Israel dan Biden menekankan kecamannya terhadap Hamas sambil memperingatkan siapa pun yang mungkin berusaha mengeksploitasi situasi saat ini.

Sementara itu, Hamas mengecam Biden yang menyebut kelompoknya sebagai setan yang sangat jahat.

Biden disebut memaanfaatkan pendudukan Israel. Ia pun disebut lupa bagaimana penggerebekan kerap dilakukan Israel, bahkan, di salah satu situs paling suci Islam di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur di Tepi Barat.

Akumulasi kekejaman ini menjadi salah satu alasan Hamas menyusup ke negara Yahudi, Sabtu, danmelancarkan serangan mendadak melalui udara, laut dan darat.

"Serangan fajar" Hamas pun menewaskan ratusan dan melukai ribuan orang di Israel serta memicu serangan balasan dari Israel yang sejauh ini telah menewaskan ratusan warga sipil di Jalur Gaza.

Remaja 16 Tahun Saksikan Ayah dan Ibunya Tewas Dibantai Hamas

Remaja Israel melihat kedua orangtuanya meninggal dalam serangan Hamas. Rotem Mathias (16) kanan, menyaksikan kedua orang tuanya terbunuh ketika kelompok Hamas masuk ke rumahnya. (abcnews)
Remaja Israel melihat kedua orangtuanya meninggal dalam serangan Hamas. Rotem Mathias (16) kanan, menyaksikan kedua orang tuanya terbunuh ketika kelompok Hamas masuk ke rumahnya. (abcnews) (abcnews)

 

Ketika lusinan pejuang Hamas dengan senjata lengkap menyerbu Kibbutz Re'im Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi, seorang remaja berusia 16 tahun,  Rotem Mathias, turut membantu kedua orangtuanya membarikade pintu rumah dengan apa pun yang mereka temukan -- kasur dan meja. Tapi itu tidak cukup.

Kibbutz Re'im adalah jenis pemukiman di Israel yang terbilang unik dan indah. Sebab, orang-orang yang menetap di sana tergabung dalam komunitas kolektif atau agraris secara tradisional.

Para pejuang Hamas melepaskan tembakan demi tembakan ke setiap rumah di Kibbutz Re'im.

Rotem Mathias mengatakan pejuang Hamas menembakkan peluru melalui jendela.

Kedua orangtua Mathias, Shlomi dan Deborah, dibunuh di depan matanya.

Ayah dan Ibu Mathias di Kibbutz Reim Israel dibunuh pajuang Hamas pada Sabtu (7/10/2023) (abcnews)
“Para teroris mendobrak pintu,” kenang Mathias dalam wawancara dengan ABC News, Rabu.

“Mereka melempar granat atau sesuatu yang meledak,” lanjutnya.

Saat pejuang Hamas meninggalkan rumahnya, ibu dan ayahnya masih bernafas sedikit-sedikit.

Mathias mengatakan, ayahnya kehilangan lengan saat meninggal.

"Kemudian ibuku meninggal di atasku,"ujar Mathias dengan menahan tangis.

Mathias pun turut berlumuran darah.

(*/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved