Berita Nasional
26 Tentara Israel Tewas, Presiden AS Tawarkan Bantuan Militer untuk Lawan Hamas Palestina
Sebanyak 26 tentara Israel tewas dalam serangan yang dilancarkan Hamas. Presiden AS Joe Biden tawarkan bantuan militer untuk melawan Hamas Palestina
TRIBUN-MEDAN.COM – Sebanyak 26 tentara Israel tewas dalam serangan yang dilancarkan Hamas.
Israel kehilangan komandan, 26 tentara dan ratusan warga sipil atas serangan Hamas.
Adapun Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menawarkan Israel bantuan militer untuk melawan Hamas.
Joe Biden menyatakan kesiapannya mendukung Israel dalam perang melawan kelompok militan Hamas Palestina.
Dia juga berjanji untuk memastikan warga Israel memiliki semua sarana yang mereka perlukan untuk membela diri.
Presiden AS ini juga mengatakan dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan menawarkan semua sarana dukungan yang tepat.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Sabtu (7/10/2023 ) malam.
“Dalam pemerintahan saya, dukungan terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan," lanjutnya.
“Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus membela diri,” tambahnya.
Menurut Joe Biden, Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya.
Meski Presiden AS Joe Biden menyatakan sudah siap membantu, AS memastikan belum ada informasi yang bisa diumumkan mengenai masalah itu saat ini.
Baca juga: Berapa Banyak Tentara dan Warga Israel Ditawan Hamas? Jumlahnya Bisa Bebaskan Tahanan Palestina
Baca juga: NGERI! Baku Tembak Hamas dengan Militer Israel, Pimpinan Brigade Israel Tewas di Tempat!
"Para pejabat AS saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan mereka di Israel untuk membahas kebutuhan bantuan militer tambahan bagi Israel," kata seorang pejabat tinggi pemerintah AS, Sabtu (7/10/2023 ).
AS menyatakan siap membantu untuk beberapa kebutuhan khusus.
Pejabat AS itu menambahkan, AS dan Israel mungkin akan membahas ini secepatnya pada Minggu (8/10/2023).
Menurut AS, serangan Hamas Palestina adalah hal mengerikan terhadap negara dan rakyat Israel.
Baca juga: MENCEKAM! Serangan Brutal Hamas di Israel Buat Warga Sipil Berlari Selamatkan Diri!
Baca juga: PERANG Israel-Palestina Makin Meluas, Hizbullah Bantu Hamas, Israel Dikepung dari Utara dan Selatan
Hamas Serang Israel
Untuk diketahui, pada Sabtu (7/10/2023) pagi, serangan roket diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Sinyal alarm berbunyi terus menerus di banyak wilayah di Israel, termasuk wilayah Ibu Kota Tel Aviv dan sekitarnya.
Tidak lama setelah itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan mereka meluncurkan Operasi 'Pedang Besi' sebagai pembalasan atas serangan yang datang dari Jalur Gaza.
Menurut laporan terbaru, serangan roket Hamas Palestina menewaskan 350 warga Israel dan lebih dari 1.990 orang terluka, dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah menyetujui pemanggilan pasukan cadangan dan menyatakan keadaan situasi khusus dalam jarak 80 kilometer dari perbatasan Gaza.
Keadaan darurat diperluas ke seluruh wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) malam.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya sedang berperang dan bertekad untuk memenangkannya.
“Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
26 Tentara Israel Tewas
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut 26 tentara Israel tewas dalam serangan yang dilancarkan Hamas.
Israel juga menerbitkan nama 26 tentara yang tewas dalam serangan itu, Minggu (8/10/2023 ).
“Israel bangun pagi ini dan mengalami pagi yang mengerikan."
"Ada banyak orang yang terbunuh."
Baca juga: PERANG Israel-Palestina Makin Meluas, Hizbullah Bantu Hamas, Israel Dikepung dari Utara dan Selatan
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Gelar Rapat Soal Perang Militan Hamas vs Israel dan Respons Pemimpin Dunia
"Orang-orang telah diculik di Gaza, tidak hanya tentara tetapi juga warga sipil, anak-anak, nenek-nenek,” ungkap juru bicara IDF Internasional, Letkol Richard Hecht, Minggu, dikutip dari CNN.
“Kami kehilangan tentara, kami kehilangan komandan, kami kehilangan banyak warga sipil,” pungkasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/3078110451.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.